Kamis, 14 April 2016

Resensi

Resensi


       Semakin hari, buku semakin bayak di terbitkan, baik penerbit yang sudah Punya nama maupun yang masih baru .tentu saja tidak semua buku itu dapat Diketahui dengan cepat oleh masyarakat. Untuk itu buku tersebut perlu dipertimbangkan dan di laporkan kepada masyarakat luas sebagai calon pembaca dalam bentuk resensi. Berikut ini akan dibeberkan segi-segi yang mendasar tentang resensi buku .

A.     Pengertian Resensi

 Pengertian resensi pada dasarnya resesi merupakan pelaporan dan pertimbanganberdasrkan segala segi; manfaatnya,  baik-buruknya, penting tidaknya,cermat  sembrononya ,benar salahnya , kuat lemahnya, bahasany, tata urutan, penampilan logika, suatu topic/peristiwa, bahkan sangat mungkin sampai gambar sampul buku yang diresensi. Berikut beberapa definisi resensi;
1.   Tulisan yang berupa uraian atau ulasan mengenai nilai atau mutu sebuah buku yang berisi  pertimbangan baik buruknya suatu buku.
2.   Ulasan mengenai keunggulan dan kelemahan atau tentang baik dan buruknya suatu buku.
3.   Suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah buku tentang baik dan buruknya buku sekaligus memberikan bahan pertimbangan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak.
4.   Merupakan pertimbangan, pembicaraan, ulangan, penilaian terhadap buku, karya seni, karya sastra, dan sebagainya.
B.   Tujuan Resensi.
      1.  Memberikan rangsangan kepada pembaca agar membaca dan memiliki buku yang diresensi.
      2.      Dapat membantu pengarang memperkenalkan bukunnya
      3.   Secara tidak langsung dapat membentu penerbit untuk mempublikasi kan buku tersebut.
C.   Komposisi Resensi.
      1.    Identitas buku
      Meliputi; judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tempat dan tahun terbit, dan tebal buku.
      2.      Latar belakang buku
         Dimulai dengan tema buku dan secara singkat dilengkapi dengan diskripsi buku.
      3.      Macam atau jenis buku
      4.    Keunggulan buku
         Meliputi; kerangka karangan, isi, bahasa, serta teknik penulisan buku.
      5.      Nilai buku
Sebelum menilai buku, penulis resensi harus dapat membandingan buku lain yang sejenis atau dari hasil tulisannya yang terdahulu.
      6.    Kesimpulan yang mengarah kepada tujuan pembuatan resensi yakni buku tersebut layak dibaca atau tidak. 

    Contoh:                                           Resensi novel
                       
 


D.    Menyusun Resensi Novel      

Resensi juga disebut timbangan buku adalah ulasan yang memberikan timbangan  atau penilaian terhadap buku yang baru diterbitkan. Hal ini untuk memberikan penilaian apakah buku tersebut  baik atau tidak untuk dibaca.
Ulasan-ulasan yang diberikan oleh seorang penulis resensi atau resensator haruslah obyektif dan yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.   Jenis Buku
    Yang dimaksud jenis buku adalah resensator harus mengklasifikasikan buku yang     bersangkutan termasuk buku fiksi atau non fikasi. Jika buku tersebut termasuk fiksi      harus disebutkan bentuknya, apakah roman,novel, atau yang lainya.
2.   Kemurnian Ide
      buku yang diresensi merupakan ide murni dari penulisnya atau jiplakan dari buku lain             yang pernah terbit.
3.   Bentuk
      Bentuk atau formatnya, apakah bentuknya praktis,  ilustrasi covernya menarik, kertas           yang dipakai, jenis huruf dan sebagainya.
4.   Isi dan Bahasa
      dari segi isi , resensator mengulas unsure intrinsiknya, sedangkan dari segi bahasa,    dilihat dari struktur kalimat, gaya bahasa, ungkapan, dan sebagainya. Apakah       bahasanya komunikatif, segar, enak dibaca dan sebagainya.
5.   Kesimpulan.
      Resensator menyimpulkan apakah buku itu baik, perlu dibaca atau tidak.

E.   Menulis  Resensi Buku-Buku Nonfiksi
      Pada dasarnya prinsip resensi buku adalah mencari tema pokok dari buku yang diresensi. Caranya dengan memberikan uraian dalam bentuk ringkasan,ulasan, atau kajian dari setiap persoalan yang disusun secara padat dan jelas.
  Ada beberapa tipe atau bentuk resensi yang semuannya bertujuan menginformasikan isi buku yang diresensi. Tetapi setiap bentuk tetunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tipe-tipe resensi sebagai berikut:
1.    Meringkas
      Memilih hal-hal yang menonjol yang terdapat dalam buku tersebut, dan sejumlah masalah yang dirasa penting dipilih dan dipadatkan dalam satu uraian.
2.    Menjabarkan
  Menerangkan keseluruhan isi buku melalui pemahaman yang dalam karena dalam resensi tipe ini seorang penulis resensi tidak boleh gegabah dalam memberikan ulasanya.
3.    Menganalisis
  Memberikan analisis atau ulasan baik dari segi penulisannya,cara memaparkannya maupun materi isi buku atau  segala aspek yang ada dalam sebuah buku sehingga analisis seorang penulis resensi dapat dipertanggung jawabkan.
4.    Membandingkan (komparasi)
      Membandingkan antara buku yang satu dengan buku yang lain. Hal yang dapat dibandingkan adalah materi, penampilan data, cara pemaparan, teknik penulisan, dan hal-hal yang perlu dibandingkan.
5.    Memberi Penekanan
      Buku yang dapat diresensi dengan cara ini adalah jenis buku-buku tulisan atau bunga rampai.
F.   Cara Menulis Resensi Buku Fiksi
       Cara Menulis Resensi Buku Non Fiksi tidak jauh berbeda dengan Cara Menulis Resensi Buku Fiksi, adapun Cara Menulis Resensi Buku Non Fiksi sebagai berikut:
1.   Judul resensi
2.   judul buku yang diresensi
3.   Nama pengarang buku tersebut. (bila buku tersebut merupakan buku terjemahan, tulislah judul, dan nama pengarang asli serta penerjemahnya).
4.   tebal/jumlah halaman
5.   tubuh resensi:
a.   Jenis buku yang diresensi
b.   Pokok persoalan dalam buku tersebut
c.   Tulislah alur atau kerangkanya
d.   Kesan/ulasan alur/kerangka tersebut
e.   Kemukakan kesan/ulasan mengenai penyajian buku tersebut, misalnya cukup mudah dicerna, berbelit-belit, atau monoton dan sebaginnya serta berilah alasannya.
f.     Sebutkan pula kata-kata atau kalimat yang menarik perhatian.
g.   Berilah momentary tentang ilustrasi, dan lain-lain,serta ajakan untuk menelusuri buku tersebut.

G.     Ciri-ciri Menulis Resensi Buku Non Fiksi
       1.   bersifat obyektif, logis, rasional empiris dan sekunder.
    2.   tidak mempertimbangkan gaya bahasa, bermakna denotative, lugas dan tidak      ambigu.
3.      Berfakta, lengkap, bermetode, berprosedur, dan memenuhi persyaratan penulisan ilmiah ( misalnya menggunakan bahasa baku, teknik benar, penyajian baik, metode tepat, dan format yang benar.


Rabu, 13 April 2016

RAPOR




Saat pembagian buku raport mungkin adalah saat yang paling ditunggu oleh semua siswa dan para orang tua, namun sudahkah mereka mengetahui akan fungsi dari buku raport itu sendiri ? Terkadang setelah buku raport diterima ada yang kemudian hanya diletakkan begitu saja tanpa ada perenungan untuk menentukan langkah apa yang perlu dilakukan kemudian. Sebenarnya buku raport punya fungsi yang cukup penting, baik bagi siswa, orang tua, guru maupun wali kelas. Berikut ini adalah fungsi buku raport :

1. Bagi Siswa :
a.       Mengetahui kemajuan hasil belajar diri
b.      Mengetahui konsep-kosep atau teori-teori yang belum dikuasai
c.       Memotivasi diri untuk belajar lebih baik
d.      Memperbaiki strategi belajar

2. Bagi Orang Tua

a.       Membantu anaknya belajar
b.      Memotivasi anaknya belajar
c.       Membantu sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa
d.      Membantu sekolah dalam melengkapi fasilitas belajar di rumah

3. Bagi Guru Mata Pelajaran

Hasil penilaian digunakan guru untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam satu kelas. Hasil penilaian harus dapat mendorong guru agar mengajar lebih baik, dan membantu guru untuk menentukan strategi mengajar yang lebih tepat.

4. Bagi Wali Kelas

Setelah mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam kelas yang diampunya wali kelas dapat menentukan pengaturan tempat duduk, pembagian anggota kelompok belajar dan langkah strategis lainnya untuk membantu siswa meningkatkan kompetensi siswa atau membantu mengatasi kesulitan blajar siswa yang lemah.

Dengan mengetahui fungsi raport seperti yang sudah dituliskan diatas, semoga siswa, orang tua, guru maupun wali kelas dapat mengambil sikap yang tepat pada semester berikutnya agar terjadi peningkatan kompetensi siswa..

Saya yakin jika buku rapor dicermati dengan baik maka setiap semester akan terjadi peningkatan kompetensi atau peningkatan nilai yang diperoleh para peserta didik. Dengan catatan jika semua berjalan normatif dan tidak ada manipulasi dalam hal apapun, baik dalam proses maupun dalam pemberian nilai itu sendiri.Dan tentu saja jika kita semua mau belajar dari pengalaman.


Dokumen Penting yang Harus Disiapkan Pasca Lulus SNMPTN



Pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 sudah dilakukan. Bagi kamu yang lolos, kini saatnya untuk melanjutkan ke proses selanjutnya.

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tempat peserta SNMPTN diterima biasanya akan meminta calon mahasiswanya untuk menyertakan beberapa dokumen dalam proses registrasi online di laman PTN terkait maupun dalam proses daftar ulang dan verifikasi akademis. Supaya kamu enggak kelupaan, mulai sekarang kamu bisa mulai menyiapkan beberapa dokumen penting yang menjadi syarat-syarat di setiap proses tersebut.

1.   Kartu peserta SNMPTN

Kartu ini adalah bukti yang menunjukkan bahwa kamu benar-benar menjadi peserta SNMPTN. Untuk keperluan registrasi online di PTN, scan kartu ini. Selain itu, kamu juga bisa memfotokopi kartu peserta tersebut agar memiliki salinannya. Simpan kartu peserta SNMPTN dengan baik dan jangan sampai hilang.


Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu pelajar adalah beberapa kartu identitas penting yang harus kamu siapkan. Selain itu, terdapat beberapa PTN yang meminta KTP kedua orangtua juga. Oleh karena itu, lakukan scan dan fotokopi pada kartu-kartu tersebut.

3.   Pasfoto

Siapkan pas foto dengan berbagai ukuran. Untuk latarnya sesuaikan dengan instruksi dari PTN yang bersangkutan.

4.   Rapor

Rapor akan digunakan PTN untuk memverifikasi nilai-nilai yang kamu dapatkan saat masih sekolah. Untuk itulah, fotokopi dan scan rapor hasil belajarmu saat SMA. Pastikan bahwa tidak ada manipulasi pada rapormu, sebab hal tersebut bisa membuatmu gugur dalam proses seleksi.

5.   Ijazah

PTN akan meminta ijazah sebagai bukti bahwa kamu telah menyelesaikan masa studi di SMA. Namun, proses tersebut dilakukan setelah pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN). Oleh karena itu, setelah pengumuman kelulusan UN nanti, kamu harus secepatnya mengurus ijazah atau surat pendukung lainnya, seperti Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHUN) atau surat keterangan lulus.

6.   Kartu Keluarga (KK)

Terdapat PTN yang memintamu untuk menyertakan kartu keluarga, khususnya bagi peserta jalur bidik misi. Oleh karena itu, siapkan kartu keluarga tersebut dalam bentuk yang sudah di-scan maupun fotokopiannya.

7.   Surat keterangan lainnya

Saat pengisian formulir, kamu biasanya diminta untuk menyertakan surat-surat keterangan, seperti surat keterangan kesehatan, surat keterangan kewarganegaraan, surat keterangan penghasilan orang tua, dan sebagainya. Mulai sekarang, kamu harus mulai menyiapkannya, sebab membutuhkan beberapa waktu untuk menyiapkan surat-surat tersebut. jika sudah, jangan lupa scan dan fotokopi surat keterangan tersebut.


Selain beberapa dokumen di atas, kamu harus melihat kembali persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dalam proses penerimaan mahasiswa baru di PTN terkait. Pastikan bahwa kamu sudah mengisi formulir registrasi dengan lengkap dan benar. 

http://news.okezone.com/

Selasa, 12 April 2016

Jangan Buang Air Rebusan Mie Instan



 

Tidak sedikit sumber yang menyebutkan bahaya konsumsi mie instan. Menurut Guru Besar Depertemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Hardinsyah, ada tiga mitos terkait mie instan yang butuh di ketahui, di bawah ini.

1. Mengganti air rebusan mi instan atau merebusnya dua kali
       Menurut Hardinsyah, ganti air rebusan mi instan tak dibutuhkan.
Ia menambahkan kalau sebagian mie instan di Indonesia, Tepung terigunya telah mengandung asam folat yang baik untuk tubuh, serta asam folat itu malah larut di air, sampai bila dibuang automatis kita tak memperoleh asam folat tersebut.

2. Tubuh membutuhkan detik sekian hari untuk mengolah mi instan
Hardinsyah menyanggah mitos itu. Menurutnya, bila tubuh merasa tambah energi sesudah makan, berarti makanan itu di proses dengan baik oleh tubuh. Demikian sebaliknya, bila sesudah makan jadi terasa lemas, berarti makanan itu tak dapat diolah dengan baik.
Ia lalu memberikan, sesudah makan mi instan, badan bakal terasa tambah energi, yang berarti mi instan bisa segera di proses oleh tubuh.

3. Makan nasi dengan mi instan. Baik atau tak?
Jawabannya yaitu tak baik. Lantaran baik nasi serta mi instan keduanya sama karbohidrat. Hardinsyah merekomendasikan untuk meragamkan konsumsi makanan, umpamanya, mengonsumsi mi instan dengan telur dan sayur untuk menyeimbangkan konsumsi protein serta vitamin.

versus lain
Seperti ditulis media Jerman, dw. De, Kamis (12/3/2015), tersebut sebagian fakta mie instan beresiko pada tubuh.
ox-sizing: border-box; font-weight: 700; "Kurangi Kekuatan Badan Serap Gizi
Bila Anda makan mie instan serta sesudahnya menyantap makanan sehat seperti sayur serta buah, jadi badan akan tidak dapat menyerap semuanya kandungan gizi dari makanan sehat itu. Ini lantaran mie instan yang Anda mengkonsumsi, memengaruhi dengan cara negatif sistem pencernaan sampai sebagian jam sesudah dikonsumsi.

Mie instan biasanya mengandung bahan pengawet, zat anti beku, serta unsur lain yang berbentuk karsinogen atau dapat mengakibatkan kanker.
Lagipula, mie seduh instan umumnya dikemas dalam "cangkir plastik" yang mengandung zat penyebab kanker, plasticizer serta dioxin, serta dapat tercampur kedalam mie demikian diseduh dengan air panas.

Kandungan Natrium Berlebihan
Kadar natrium tinggi dapat mengakibatkan batu ginjal serta masalah ginjal yang lain. Konten rata-rata natrium pada sebungkus mie instan kian lebih 800 mg. Sedang menurut anjuran beberapa ahli kesehatan, jumlah konsumsi maksimum natrium / hari adalah 2400 mg.
Jadi seporsi mie instan saja sudah nyaris penuhi 1/2 dari jumlah konsumsi natrium yang dianjurkan.

Dampak Samping MSG
Mie instan juga kaya penyedap masakan MSG (monosodium glutamat). Ada yang alergi pada MSG, atau terasa sakit kepala atau sakit dada sesudah menyantap mie instan. Mengkonsumsi MSG juga berkorelasi dengan penyakit lain, termasuk juga kanker.

Mie instan umumnya diimbuhi zat anti beku seperti propylene glycol yang memiliki tujuan untuk menghindar mie jadi kering.

Konsumsi bahan aditif anti beku ini dipercaya menyebabkan beragam kemungkinan kesehatan, termasuk juga masalah hati, jantung serta ginjal dan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

http://www.liputan96.com/2016/04/jangan-buang-air-rebusan-mie-instan.html

Selasa, 22 Maret 2016

PENTINGKAH SWEEPING DILAKSANAKAN DISEKOLAH




Saat Razia, Isi Tas Siswi SMA Ini Membuat Para Gurunya Menangis!

Pihak sekolah SMA Putri di kota Shan’a’ yang merupakan ibu kota Yaman menetapkan kebijakan adanya pemeriksaan mendadak bagi seluruh siswi di dalam kelas. Sebagaimana yang ditegaskan oleh salah seorang pegawai sekolah bahwa tentunya pemeriksaan itu bertujuan merazia barang-barang yang di larang di bawa ke dalam sekolah, seperti: telepon genggam yang dilengkapi dengan kamera, foto-foto, surat-surat, alat-alat kecantikan dan lain sebagainya. Yang mana seharusnya memang sebuah lembaga pendidikan sebagai pusat ilmu bukan untuk hal-hal yang tidak baik.

Lantas pihak sekolah pun melakukan sweeping di seluruh kelas dengan penuh semangat. Mereka keluar kelas, masuk kelas lain.
Sementara tas para siswi terbuka di hadapan mereka. Tas-tas tersebut tidak berisi apapun melainkan beberapa buku, pulpen, dan peralatan sekolah lainnya..

Semua kelas sudah dirazia, hanya tersisa satu kelas saja. Dimana kelas tersebut terdapat seorang siswi yang menceritakan kisah ini.
Seperti biasa, dengan penuh percaya diri tim pemeriksa masuk ke dalam kelas. Mereka lantas meminta izin untuk memeriksa tas sekolah para siswi di sana. Pemeriksaan pun dimulai..

Di salah satu sudut kelas ada seorang siswi yang dikenal sangat tertutup dan pemalu. Ia juga dikenal sebagai seorang siswi yang berakhlak sopan dan santun. Ia tidak suka berbaur dengan siswi-siswi lainnya, ia suka menyendiri, padahal ia sangat pintar dan menonjol dalam belajar..

Ia memandang tim pemeriksa dengan pandangan penuh ketakutan, sementara tangannya berada di dalam tas miliknya. Semakin dekat gilirannya untuk diperiksa, semakin tampak raut takut pada wajahnya.
Apakah sebenarnya yang disembunyikan siswi tersebut dalam tasnya?!

Tidak lama kemudian tibalah gilirannya untuk diperiksa..
Dia memegangi tasnya dengan kuat, seolah mengatakan demi Allah kalian tidak boleh membukanya!
Kini giliran diperiksa, dan dari sinilah dimulai kisahnya…
“Buka tasmu wahai putriku..”
Siswi tersebut memandangi pemeriksa dengan pandangan sedih, ia pun kini telah meletakkan tasnya dalam pelukan..
“Berikan tasmu..”
Ia menoleh dan menjerit, “Tidak…tidak…tidak..”
Perdebatan pun terjadi sangat tajam..
“Berikan tasmu..” …
“Tidak..”
“Berikan..”
“Tidak..”
Apakah sebenarnya yang membuat siswi tersebut menolak untuk dilakukan pemeriksaan pada tasnya?!

Apa sebenarnya yang ada dalam tas miliknya dan takut dipergoki oleh tim pemeriksa?!


Keributan pun terjadi dan tangan mereka saling berebut. Sementara tas tersebut masih di pegang erat dan para guru belum berhasil merampas tas dari tangan siswi tersebut karena ia memeluknya dengan penuh kegilaan!

Spontan saja siswi itu menangis sejadi-jadinya. Siswi-siswi lain terkejut. Mereka melotot. Para guru yang mengenalnya sebagai seorang siswi yang pintar dan disiplin terkejut melihat kejadian tersebut..

Tempat itu pun berubah menjadi hening..
Ya Allah, apa sebenarnya yang terjadi dan apa gerangan yang ada di dalam tas siswi tersebut. Apakah mungkin siswi tersebut…??

Setelah berdiskusi ringan, tim pemeriksa sepakat untuk membawa siswi tersebut ke kantor sekolah, dengan syarat jangan sampai perhatian mereka berpaling dari siswi tersebut supaya ia tidak dapat melemparkan sesuatu dari dalam tasnya sehingga bisa terbebas begitu saja..

Mereka pun membawa siswi tersebut dengan penjagaan yang ketat dari tim dan para guru serta sebagian siswi lainnya. Siswi tersebut kini masuk ke ruangan kantor sekolah, sementara air matanya mengalir seperti hujan.
Siswi tersebut memperhatikan orang-orang disekitarnya dengan penuh kebencian, karena mereka akan mempermalukannya di depan umum.

Karena perilakunya selama satu tahun ini baik dan tidak pernah melakukan kesalahan dan pelanggaran, maka kepala sekolah menenangkan hadirin dan memerintahkan para siswi lainnya agar membubarkan diri. Dan dengan penuh santun, kepala sekolah juga memohon agar para guru meninggalkan ruangannya sehingga yang tersisa hanya para tim pemeriksa saja..

Kepala sekolah berusaha menenangkan siswi malang tersebut. Lantas bertanya padanya, “Apa yang engkau sembunyikan wahai putriku..?”

Di sini, dalam sekejap siswi tersebut simpati dengan kepala sekolah dan membuka tasnya.

Di dalam tas tersebut tidak ada benda-benda terlarang atau haram, atau telepon genggam atau foto-foto, demi Allah, itu semua tidak ada!
Tidak ada dalam tas itu melainkan sisa-sisa roti..
Yah, itulah yang ada dalam tas tersebut.

Setelah merasa tenang, siswi itu berkata, “Sisa-sisa roti ini adalah sisa-sisa dari para siswi yang mereka buang di tanah, lalu aku kumpulkan untuk kemudian aku makan dengan sebagiannya dan membawa sisanya kepada keluargaku. Ibu dan saudari-saudariku di rumah tidak memiliki sesuatu untuk mereka santap di siang dan malam hari bila aku tidak membawakan untuk mereka sisa-sisa roti ini.."

"Kami adalah keluarga fakir yang tidak memiliki apa-apa. Kami tidak punya kerabat dan tidak ada yang peduli pada kami..," ujar siswi tersebut sambil menunduk malu.

"Inilah yang membuat aku menolak untuk membuka tas, agar aku tidak dipermalukan di hadapan teman-temanku di kelas, yang mana mereka akan terus mencelaku di sekolah, sehingga kemungkinan hal tersebut menyebabkan aku tidak dapat lagi meneruskan pendidikanku karena rasa malu. Maka saya mohon maaf sekali kepada Anda semua atas perilaku saya yang tidak sopan..”
Saat itu juga semua yang hadir di ruangan tersebut tak kuasa menahan air mata, bahkan beberapa guru menangis sambil memeluk siswi tersebut.

Maka tirai pun ditutup karena ada kejadian yang menyedihkan tersebut, dan kita berharap untuk tidak menyaksikannya.
Karenanya wahai saudara dan saudariku, ini adalah satu dari tragedi yang kemungkinan ada di sekitar kita, baik itu di lingkungan dan desa kita sementara kita tidak mengetahuinya atau bahkan kita terkadang berpura-pura tidak mengenal mereka.

Wajib bagi seluruh sekolah dan pesantren untuk mendata kondisi ekonomi para santri-santrinya agar orang yang ingin membantu keluarga fakir miskin dapat mengenalinya dengan baik.
Kita memohon kepada Allah agar tidak menghinakan orang yang mulia dan memohon pada-Nya agar Dia selalu menjaga kaum Muslimin di setiap tempat.


Sumber: Majalah Islam Internasional Qiblati , www.cintaislami.com

Jumat, 11 Maret 2016

EYD TERBARU 2016


MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang     :   a.   bahwa sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni, penggunaan bahasa Indonesia dalam beragam ranah pemakaian, baik secara lisan maupun tulisan semakin luas;
                            b.   bahwa untuk memantapkan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara, perlu menyempurnakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia;
                            c.   bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia;


Selengkapnya download disini

Jumat, 29 Januari 2016

CARA MEMBUAT MAKALAH



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makalah diartikan dalam dua hal. Yang pertama adalah tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum di suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan. Yang kedua didefinisikan sebagai karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.

Makalah merupakan tugas yang biasanya dibuat oleh siswa sekolah maupun mahasiswa dari guru maupun Dosen Perguruan Tinggi. Makalah merupakan karya tulis ilmiah yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan beserta penjelasanya dengan memperhatikan elemen pendukung secara ilmiah.

Mahasiswa atau siswa memang tidak pernah lepas dari tugas untuk membuat makalah dan mempresentasi- kannya di kelas. Bahkan untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama pun sudah diberikan tugas untuk membuat makalah. Makalah bisa berisi tentang tugas penelitian ilmiah atau pun tugas makalah untuk suatu kegiatan tertentu. Prosedur pembuatan makalah pun harus disusun secara benar agar makalah yang Anda buat menjadi sempurna.

Jika kita ingin melihat lebih dalam arti makalah menurut beberapa ahli maka akan ada semakin banyak definisi. W.J.S Poerwadarminta pada tahun 1994 mengartikan makalah sebagai uraian tertulis yang membahas suatu masalah tertentu yang dikemukakan untuk mendapat pembahasan lebih lanjut.Tanjung dan Ardial juga mengartikan makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan disertai analisis yang logis dan objektif.

Sedangkan Badan Standarisasi Nasional (BSN) menulis bahwa sebuah karya tulis disebut makalah jika memenuhi beberapa syarat berikut; makalah merupakan pemikiran sendiri, belum pernah dipublikasikan, mengandung unsur kekinian dan bersifat ilmiah.

Karakteristik sebuah Makalah
1.  Makalah membahas atau menelaah suatu kajian literatur yang sudah ada atau dari laporan pelaksanaan kegiatan lapangan.
2.  Makalah umumnya dibuat untuk dipresentasikan pada suatu seminar, sidang, atau diskusi.
3.  Bagian pokok yang harus ada pada makalah adalah Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan.

Karakteristik sebuah Paper
1.  Paper berupa karya tulis ilmiah yang biasa digunakan untuk mendokumentasikan sebuah penelitian yang baru. Namun tidak menutup susunan paper juga digunakan untuk review penelitian yang sudah ada.
2.  Terdiri dari tiga bagian pokok yaitu Topik, Data, dan Argumen.

Karakteristik sebuah Jurnal Ilmiah
1.  Jurnal Ilmiah berupa media kumpulan karya ilmiah yang diterbitkan setiap kurun waktu tertentu.
2.  Sebelum di publikasikan, Jurnal Ilmiah  harus melewati proses peer-review untuk menyeleksi dan menentukan apakah sebuah paper atau makalah yang di submit ke jurnal tersebut layak diterbitkan atau tidak. Proses peer-review dilakukan oleh satu atau beberapa pemeriksa yang juga merupakan ahli atau akademisi di bidang yang dikaji.

Berdasarkan jenis kajian yang dibahas, Fauzy Ahmad mengkategorikan makalah menjadi 3 jenis yaitu
1.  Makalah Deduktif yaitu makalah yang didasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan permasalahan   yang dibahas
2.  Makalah Induktif adalah makalah yang ditulis berdasarkan data empiris yang bersifat objektif  berdasarkan apa yang diperoleh dari lapangan namun tetap relevan dengan pembahasan
3.  Makalah Campuran yaitu makalah yang disusun atau ditulis berdasarkan kajian toritis dan data empiris. artinya makalah campuran ini adalah penggabungan antara makalah deduktif dan makalah induktif.

Pada makalah campuran dapat dibagi lagi menjadi 6 jenis:
1.  Makalah Ilmiah - makalah ini biasanya membahas permasalahan yang ditulis dari hasil studi ilmiah dan jenis makalah ini tidak berdasarkan pendapat atau opini dari penulis yang bersifat subyektif
2.  Makalah Kerja - biasanya makalah ini diperoleh dari hasil sebuah penelitian dan memungkinkan seorang penulis makalah tersebut berargumentasi dari permasalahan yang dibahas yang didapatkan dari sebuah proses penelitian dan itu artinya opini yang bersifat subyektif dari penulis lebih memungkinkan pada makalah jenis ini
3.  Makalah Kajian - isi dari makalah ini biasanya sebagai sarana pemecahan suatu masalah yang bersifat kontroversial
4.  Makalah Posisi - istilah ini digunakan untuk karya tulis yang disusun atas permintaan suatu pihak yang fungsinya sebagai alternatif pemecahan masalah yang kontroversial. Prosedur pembahasan dan penulisannya dilakukan secara ilmiah
5.  Makalah Analisis - sifat dari makalah ini adalah obyektif-empiris
6.  Makalah Tanggapan - biasanya makalah ini sering dijadikan sebagai tugas mata kuliah bagi mahasiswa yang isinya merupakan reaksi terhadap suatu bacaan

Pada prinsipnya, makalah adalah suatu bentuk kecil dari penulisan karya ilmiah, walaupun di susun sederhana seperti itu, harus tetap memperhatikan elemen­elemen karya ilmiah pada makalah itu sendiri, tanpa itu karya tulis kita tidak bisa disebut Makalah. Dan bentuk elemen dasar sebuah makalah terdiri dari :
1.       Cover ( hardcover maupun softcover) / sampul depan
2.        Halaman Judul
3.       Halaman Pengesahan (bila diperlukan)
4.       Abstrak (bila dianjurkan)
5.       Kata Pengantar / Prakata
6.       Daftar Isi
7.       Bab I : Pendahuluan
8.       Bab II : Isi
9.       Bab III : Pembahasan
10.      Bab IV : Penutup
11.      Daftar Pustaka
12.      Lampiran (bila ada)

Dan penjabarannya sebagai berikut :
1. Cover berisi
      Judul Makalah
      Logo Lembaga/ Institusi atau gambar yang sesuai dengan judul
      Nama Pembuat Makalah
      Nama Lembaga, beserta alamat
      Tahun Akademik.

2. Halaman Judul Makalah
      (disamakan seperti bentuk cover tatapi menghilangakn logo atau gambar)

3. Kata Pengantar / Prakata

Mukadimmah atau pembuka , misalnya ucapan puji dan syukur..... Sekilas mencantumkan judul makalah Ucapan terima kasih kepada pihak­pihak yang dianggap membantu dalam pembuatan makalah tersebut, misalnya atas dukungan moral dan materi yang diberikan, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada : ..... Penutup mukadimmah Misalnya penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari rekan­rekan pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. (bisa melihat contoh-contoh kata pengantar / prakata yang baik), Tanggal dan nama penulis

      contoh kata pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul "cara membuat makalah yang baik dan benar". Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak/Ibu .................., S.Pd, selaku kepala sekolah belajar menjadi yang memberikan bimbingan, saran, ide dan kesempatan untuk menggunakan fasilitas Laboratorium Bahasa.
2. Bapak Suhartono, S.Pd, selaku guru Pembimbing kami, yang memberikan motivasi, masukan dan bimbingan kepada penulis.
3. Bapak/Ibu ..................,, S.Pd, selaku wali kelas kami, yang banyak memberikan materi pendukung, masukan, bimbingan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekanrekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

      .................................................................................................................................................................
      .................................................................................................................................................................


                                                                                           Surabaya , 29 Januari 2016
                                                                                                                   Penulis

4. BAB I  Pendahuluan
Dalam bab ini kita menerangkan konsep, rencana, gagasan,seputar permasalahan dan tujuan yang termuat dalam Latar Belakang.Tentukan juga Ruang Lingkup penelitian yang akan mencakup proses­proses yang digunakan untuk menuangkan permasalahan. Tambahkan juga Tujuan dan Manfaat dari permasalahan yang sedang dibahas. Susunan bab ini seperti contoh berikut;

Bab 1
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang   
Pada bab pendahuluan yang pertama berisi tentang latar belakang pembuatan makalah. Anda bisa menuliskan tentang latar belakang Anda membuat Makalah ini Berisi tentang alasan pemilihan tema dalam pembuatan paper/makalah.
B.  Rumusan Masalah                 
Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengandung masalah. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan rumusan masalah dengan pembuktian teori dari buku-buku dan brosing di internet. Pada intinya pertanyaan-pertanyaan itu tidak langsung bisa dijawab tanpa teori.
C.  Tujuan             
 Pada bagian tujuan ini Anda bisa menuliskan tentang tujuan Anda menulis makalah tersebut dan tujuan menulis tema yang Anda sampaikan dalam makalah.

5. BAB II. LANDASAN TEORI

Dalam bab landasan teori Anda bisa menuliskan tentang teori-teori yang pernah dibahas atau pun dikemukakan oleh para ahli yang menyangkut tema yang Anda tuliskan dalam makalah. Jika teori dikutip dari buku atau pun jurnal, jangan lupa tuliskan nama ahli yang mengemukakan teori tersebut dan juga tahun. Dengan demikian, nara sumber akan menjadi jelas karena jika tidak jelas pasti akan ditanyakan.

Untuk Landasan Teori Makalah berisi tentang pembahasan dan penelitian tentang ilmu ataupun teori yang sudah pernah dibahas oleh para ahli berkaitan dengan tema makalah/paper yang dipilih. Materi yang dibahas secara teoritis dikaitkan dengan aplikasi praktis teori/ilmu tersebut dalam kenyataan kehidupan keseharian.

Untuk menuliskan teori yang diambil dari para ahli jangan lupa mencantumkan nama, tahun atau buku yang pernah memuat teori tersebut. Sehingga sumber/nara sumbernya jelas dan tidak diragukan. Kalau membuat kutipan harap mencantumkan pula halaman di mana kutipan tersebut diambil.

6. BAB III. Pembahasan

Dalam bab pembahasan Anda menuliskan tentang isi dari tema yang disampaikan. Misalnya saja data dari kenyataan yang Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari dan lainnya. Anda juga bisa mengaitkan keadaan yang ditemukan di lingkungan dengan teori yang disampaikan pada bab sebelumnya. Anda juga bisa menyampaikan tentang ide dan juga gagasan

7. BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan
Tuliskan kesimpulan dari makalah yang Anda buat. Kesimpulan tidak boleh panjang lebar, harus singkat, padat, dan jelas.
B.  SARAN
Saran yang dimaksud adalah Saran dari penulis, dalam hal ini adalah Anda, untuk pembaca makalah dan sebagainya.

8. DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi nama­nama literature yang kita jadikan referensi dalam pembuatan makalah tersebut. Perhatikan tata cara penulisan nama, gelar, jabatan agar tidak mengaburkan pengertian pustaka. Daftar pustakan meliputi jurnal ilmiah, buku, majalah, surat kabar, media elektronik, interview juga bias dari website internet. Akan tetapi, keberadaan / keabsahan website internet untuk dijadikan referensi karya ilmiah masih menjadi pertentangan di kalangan akademisi Dalam hal ini saya tidak menyarankan untuk mengambil data atau literatur dari website agar dapat menjadi sebuah karya yang benar­benar ilmiah.

9. LAMPIRAN

Untuk Lampiran Makalah berisi seluruh gambar/foto ataupun grafik atau juga data yang mendukung dalam pembuatan makalah. (Lampiran ini tergantung kepada guru atau dosen masing - masing artinya boleh ada dan boleh tidak)

10. Sampul penutup

11. Ketentuan lain yang juga harus diperhatikan;
      Format Ukuran Kertas dan Sampul Pembuatan Makalah
a. Kertas : A4
b. Sampul : Kertas Buffalo warna Kuning
c.   Font : Times New Roman
d. Size : 12
e. Spasi : 1,5
f.   Margin
      •    Atas            : 2 cm
      •    Bawah       : 2 cm
      •    Kiri              : 3 cm
      •    Kanan       : 2 cm

12. Nomor Halaman
-    Letak di kanan atas / bawah
-    Angka i,ii,iii,dst. Mulai dari kata pengantar sampai dengan sebelum Bab Pendahuluan.
-    Angka 1,2,dst. Mulai dari Pendahuluan sampai dengan akhir.