Tampilkan postingan dengan label PIDATO. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PIDATO. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Oktober 2018

PIDATO

                                    PIDATO

A.   Makna  Pidato 
1.  Pidato merupakan pengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditunjukan  kepada orang banyak.
2.   Pidato merupakan kegiatan berbicara didepan umum oleh seseorang tentang suatu masalah.
3.   Pidato merupakan bentuk berbicara atau berkomunikasi secara lisan didepan umum.

B.   Langkah-langkah Berpidato       

      1.   Persiapan  Pidato.      
            a.   Meneliti masalah yang akan dibicarakan.
1)    menentukan dan memilih tema atau tujuan pidato.
2)    menganalisis pendengar dan memahami situasi, kondisi serta latar belakang pendengar.
3)    menentukan metode pidato yang tepat.
            b.   Menyusun Uraian.
1)    mengumpulkan bahan pidato.
2)    membuat kerangka pidato.
3)    mengembangkan/mengembangkan kerangka pidato secara lengkap.
             c. Mengadakan latihan.
1)    Intonasi.
2)    gerak-gerik.
3)    ekspresi atau mimik. 
      2.   Pelaksanaan pidato        
                        a.   pembukaan pidato. 
1.       mengucapkan salam.
2.       mengucapkan puja dan puji syukur kepada Tuhan YME.
3.       Mengucapkan penghormatan kepada pendengar.
4.       memperkenalkan diri (secara singkat).
            b.   mukadimah. 
1)       mengawali pidato dengan menyebutkan tema.
2)       mengutarakan materi utama secara singkat.
           c.    isi pidato.
1)       menyampaikan materi secara bertahap tapi pasti. 
2)       memberikan ilustrasi, cerita atau contoh-contoh yang menarik sehingga tidak membosankan.
3)       menghindari materi yang sifatnya mengguruhi.
4)       bertutur kata yang sopan.
            d.   penutup. 
1)      sebelum menutup pidato ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak-pihak yang telah memberikan dukungan atau bantuan.
2)      Ucapkan salam penutup.
     
      Pada pelaksanaan pidato yang menggunakan metode  ekstemporan biasanya menggunakan susunan kerangka sebagai berikut;
1.      mengucapkan salam.
2.       mengucapkan puja dan puji syukur kepada Tuhan YME.
3.       Mengucapkan penghormatan kepada audiens.
4.       mengucapkan terima kasih dan memperkenalkan diri (secara singkat).
      5.    mukadimah. 
- mengawali pidato dengan menyebutkan tema.
- mengutarakan materi utama secara singkat.
       6.   isi pidato.
      7.    kesimpulan
      8.  Salam penutup. 
  

C.   Macam-Macam Metode Pidato

1.    Metode improptu (serta merta).
       Metode Improptu (serta merta) adalah cara menyajikan berdasarkan kebutuhan sesaat. Metode ini tidak ada persiapan sama sekali sehingga berbicara berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan kemahiran seseorang.
      2.   Metode Menghafal.
      Metode Menghafal cara penyajian dengan mempersiapkan naskah lebih dahulu secara lengkap kemudian dihafalkan.
3.  Metode Naskah.
    Metode Naskah adalah cara penyajian dengan cara membaca naskah. Metode ini   banyak digunakan dalam khotbah jum’at dan pada hari-hari besar lainnya.
      4.   Metode Ekstemporan (tanpa persiapan naskah)
      Metode Ekstemporan adalah cara penyajian yang menyiapkan catatan-catatan penting yang berisi gagasan utama yang sekaligus menjadi urutan isi (kerangka pidato). Dengan demikian pembicara dengan bebas memilih kata-katanya sendiri sesuai dengan kemampuan.

D.   Ciri-Ciri Pidato yang Baik

1.    Obyektif.
            Materi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, bukan merupakan opini bribadi.
      2.   Penggunaan metode yang tepat.
      Cara menyampaikan materi jelas,mudah dipahami oleh pendengar. tidak ambigu sehingga pendengar masih menafsirkan maknanya.
3.  Hidup dan menyegarkan suasana.
      Dalam menyampaikan materi disertai dengan humor yang tidak menyinggung perasaan pendengar.
      4.   Menyampaikan tujuan yang jelas .
      Pembicaraan tidak lepas dari tujuan,tidak melebar kesana kemari sehingga materi menjadi samar atau materi yang disampaikan terlalu umum (tidak menarik).
5. Klimaks.
      Penyampai materi dimulai dari yang tidak terlalu penting hingga sampai yang sangat penting atau dari suatu kejadian yang biasa-biasa saja sampai pada kejadian yang menegangkan.

E.   Tujuan Pidato
1. Intruktif: memberitahukan sesuatu.
2. Persuatif: Mendorong/mengajak/mempengaruhi.
3. Rekreatif: menghibur.
4. Argumentatif: menyakinkan.

F.      Aspek Penunjang Keberhasilan Pidato
1.    Kemampuan bahasa: baik dan benar,lancar  serta santun dalam menyampaian.
2.    Persuatif: Mendorong/mengajak/mempengaruhi.
3.    Rekreatif: menghibur.
4.    Argumentatif: menyakinkan.
5.    Sikap: berani, tenang, reaksi tepat, tidak kaku dan tidak canggung.
6.    Penguasaan materi: melakukan persiapan Penguasaan materi dengan baik.
7.    Sehat : tidak sakit walaupun itu sakit ringan seperti flu dan batuk.
8.    Busana : berpakaian rapi dan sopan atau sesuai dengan tema yang dibicarakan.
9.    Pengeras suara: pengeras suara harus dapat menjangkau seluru pendengar.
10.      mengerti dengan pasti latar belakang, adat istiadat, atau tata cara pendengar.

G.  Analisis Situasi dan Pendengar Situasi:
1.    Tujuan menghadiri.
2.    adat kebiasaan/tata cara/latar belakang/budaya/dan mayoritas.
3.    Acara yang mendahului atau yang mengikuti
4.    waktu pelaksanaan.
5.    tempat pelaksanaan.
6.    cuaca.
7.    pengeras suara.

H.   Contoh Rancangan Pidato
      Topik : Patriotisme Pemuda
I.      Konsep Patriotisme
1.1.     Pengertian Patriotisme
1.2.     Fungsi Patriotisme
1.3.     Patriotisme dalam sejarah
II.    Menumbuhkan Rasa Patriotisme
2.1.     Strategi
2.2.     Sasaran
2.3.     Hambatan
III.      Pembangunan dan Jiwa Patriotisme
3.1.     Patriot Pembangunan
3.2.     Pahlawan Pembangunan

I.    Intonasi Dalam Berpidato
         Secara umum, intonasi yang digunakan dalam berpidato adalah intonasi berita, karena informasi yang disampaikan berupa berita atau sebuah peristiwa. Namun terkadang ada juga pembawa pidato melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada pendengar pada saat itu maka intonasi yang digunakan adalah intonasi kalimat Tanya.  Sedangkan pembawa pidato ingin menegaskan masalah, ia dapat menggunakan intonasi suruhan atau perintah.

      Pengertian Intonasi
      Jika kita memperhatikan seseorang berbicara, kita akan mengetahui maksud  kalimat yang diucapkannya berdasarkan ciri-ciri intonasi berikut.:
      1.   Kuat lemahnya ucapan bunyi bahasa,panjang pendeknya pengucapan bunyi bahasa,tinggi rendahnya bunyi bahasa, perubahan air muka  (mimik), dan   sebagainya.             
      2.   Pemenggalan-pemenggalan kalimat sehingga urutan katanya berkelompok- kelompok.
      3.    Pada akhir kalimat disertai dengan nada naik,nada turun,atau nada mendatar yang diikuti kesenyapan. Ketiga ciri itu yang disebut intonasi.secara sederhana,intonasi dapat diberi pengertian sebagai lagu kalimat atau ketepatan penyajian tinggi rendahnya nada dalam berbicara.
J.   Tanda-tanda Intonasi
  1. Untuk menandai intonasi,digunakan tanda-tanda sebagai berikut. tinggi rendahnya suara pengucapan,dibedakan menjadi empat macam,yaitu:
            a.   angka 1 digunakan untuk menandai nada yang paling rendah.
    b.  angka 2 digunakan untuk menandai nada sedang, biasanya menunjukan tinggi  nada suku kata dalam permulaan ucapan
            c.  angka 3 digunakan untuk menandai nada tinggi
            d,   angka 4 digunakan untuk menandai nada yang tertinggi dalam pengucapan
      2.   Pemenggalan ucapan, ditandai dengan bermacam-macam tanda menurut fungsinya.
a.    tanda sendi tambah (+) digunakan untuk menunjukan pemenggalan  dalam satu kata.
                      Contoh :  ke + me + ja  = kemeja
           b.   tanda sendi tunggal ( / ) digunakan untuk menunjukan pemenggalan diluar kata  sepanjang satu kata atau lebih.
                      Contoh :  Adik / pulang / hari ini.
                     c.    tanda sendi rangkap (//) digunakan untuk menunjukan pemenggalan diluar  kata, yang relatif lebih panjang dari pada sendi tunggal.
                  Contoh :  Adik // Ali // pulang / hari ini.   
           d.   tanda silang rangkap (#) digunakan untuk menunjukan adanya kesenyapan, baik pada awal kalimat maupun pada akhir kalimat.
               Contoh :  # Adik Ali // pulang / hari ini #  
       e.   tanda intonasi mendatar (  _   ) digunakan untuk tekanan yang biasa, tekanannya tidak terlalu tinggi atau juga tidak  terlalu rendah.
               Contoh :  biasanya bapak pulang sore hari.
         f.     intonasi naik (      ) digunakan untuk intonasi / bertekanan naik.
                Contoh :  tiap hari pulang malam, tidak pulang sekalian.  
         g.   intonasi turun (      ) digunakan untuk intonasi / bertekanan menurun.
                Contoh :  mari silahkan masuk  

      Mendengarkan Pidato

      Pada pelajaran ini, Anda akan belajar mendengarkan pidato. Cara mendengarkan pidato, yaitu tahap memahami, menginterpretasi, mengevaluasi, dan menanggapi. Tujuan pelajaran ini adalah Anda mampu mendengarkan dan memahami sebuah pidato. Anda tentunya pernah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dalam berbagai acara. Saat acara dilaksanakan biasanya ada kata sambutan dari pihak panitia, pejabat pemerintah, ataupun orang yang dihormati. Misalnya, dalam acara kegiatan di sekolah, kepala sekolah atau ketua panitia memberikan sambutan. Bahkan, dalam acara resmi tingkat nasional atau internasional pun selalu ada sambutan dari orang-orang atau pejabat tertentu.
      Anda tentu pernah mengikuti acara-acara resmi yang diadakan di sekolah atau acara resmi lainnya. Di setiap awal acara itu, biasanya diisi sambutan atau pidato oleh ketua pelaksana atau pihak-pihak terkait dalam rangka memaparkan latar belakang, maksud, serta tujuan penyelenggaraan acara tersebut.
      Kegiatan memberikan sambutan disesuaikan dengan situasi saat acara dilangsungkan. Dalam hal ini, seseorang yang memberikan sambutan harus memahami hal-hal yang dia kemukakan termasuk orang yang hadir. Selain itu, perhatikan pula panjang-pendeknya sambutan yang akan kita sampaikan. Jangan sampai sambutan yang kita berikan mengganggu acara inti. Begitu pula bahasa dan gerak tubuh harus menunjang pembicaraan.
      Dalam memberi sambutan, tidak bedanya dengan kita menyampaikan pidato. Lafal, intonasi,nada, dan kejelasan pengucapan harus sesuai. Dalam pelajaran kali ini, Anda akan berlatih mendengarkan pidato atau sambutan.
      Kegiatan mendengarkan merupakan kegiatan yang berproses dan memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut.
1.    Tahap Mendengar
      Pada tahap ini kita mendengar segala sesuatu yang disampaikan pembicara.
2.    Tahap Memahami
      Pada tahap ini, kita harus mengerti dan memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan.
3.    Tahap Menginterpretasi
      Penyimak yang baik akan mencoba menginterpretasikan isi dan butir-butir pendapat yang terdapat    dalam uraian itu.
4.    Tahap Mengevaluasi
      Setelah menafsirkan, kita dapat menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara.
5.    Tahap Menanggapi
      Tahap ini merupakan tahap akhir. Kita dapat menyampaikan tanggapan berupa menyambut, menyerap, serta menerima gagasan yang dikemu
     
contoh

Pidato Sambutan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Assalamu’alaikum Wr. Wb. dan salam sejahtera,
Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga pada kesempatan ini kita dapat hadir diacara lomba pidato hari ini.

Hadirin yang saya hormati.

Kita semua telah mengetahui sejarah kelam bangsa Indonesia, tepatnya 30 September 1965. bahwa partai Komunis dengan sengaja merencanakan dan pemberontakan untuk mengganti ideologi  negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila menjadi Negara komunis, sedangkan kita ketahui bersama Partai Komunis selamanya tidak pernah mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa, dalam hal ini tentunya tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, dan juga menyimpang dari ajaran agama.

Hadirin yang saya hormati.

Dalam rangkat memperingati Hari Kesaktian Pancasila ini, kami selaku pemuda penerus bangsa, sampai kapanpun ideologi  negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila tetap kami tegakkan dan kami jaga. Untuk itu  marilah kita tingkatkan kewaspadaan dan persatuan kita untuk menangkal faham komunis yang terus menyelinap di tengah-tengah masyarakat. Karena kita tidak ingin kejadian tragis di tahun 1965 terulang kembali.

Hadirin yang saya hormati.
Demikianlah pidato singkat yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan diiringi dengan hidayah dan ridha Allah, serta bermanfaat bagi kita sekalian. Amiin yaa Robbal Aalamin.

wassalamu'alaikum Wr. Wb Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.