Macam-Macam Karya Tulis
I. Pengertian Karya Tulis Ilmiah dan Contoh Karya Tulis Ilmiah
Pada kesempatan kali ini saya akan
mengulas tentang apa itu karya tulis ilmiah dan
berbagai contoh karya tulis ilmiah yang
bisa anda download secara gratis. Dalam menulis karya ilmiah memang diperlukan
suatu keahliah dalam bidang menulis. Selanjutnya aktivitas menulis itu tidak
bisa dipisahkan dengan tradisi membaca karena kita mendapat inspirasi dan ide
untuk menuliskan sesuatu salah satunya dari membaca. Oleh karenanya bagi
remaja, lebih baik dikembangkan aktivitas membaca terlebih dahulu, baru
kemudian aktivitas menulis.
II. Pengertian Karya Tulis
Karya tulis mempunyai banyak ragam
tergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan, dan aspek-aspek lainnya.
Berdasarkan sumbernya, secara umum karya tulis dapat diklasifikasikan menjadi
dua yaitu karya fiksi (tidak ilmiah) dan non fiksi (ilmiah). Karya fiksi
merupakan karya tulis yang sumbernya semata-mata imajinasi, fantasi, atau
rekaan dari si penulis. Tujuan orang menulis fiksi biasanya untuk menghibur
atau bisa jadi untuk mengungkapkan isi hati penulis. Karya sastra merefleksikan
situasi masyarakat tertentu. Contoh dari karya tulis jenis ini adalah karya
sastra: novel, cerpen, puisi, dan lain-lain.
Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan
diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan
tertentu. Jenis-jenis karya ilmiah antara lain: karangan ilmiah, laporan penelitian, makalah atau
paper, artikel, dan lain-lain. Barangkali anda sering mendapat tugas dari guru
untuk membuat karangan, makalah, atau paper sewaktu menempuh pelajaran
tertentu. Ini
artinya anda sudah pernah membuat karya ilmiah.
Karya tulis ilmiah dapat didefinisikan sebagai laporan tertulis tentang (hasil)
suatu kegiatan ilmiah. Definisi yang lebih kompleks dapat dikemukakan bahwa pengertian karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas
suatu masalah berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang
didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium,
ataupun kajian pustaka yang didasarkan pada pemikiran (metode) ilmiah yang logis dan empiris.
Karya tulis ilmiah dapat dipilah dalam dua kelompok yaitu: (a) karya tulis
ilmiah yang merupakan laporan hasil pengkajian/penelitian, dan (b) karya tulis
ilmiah yang berupa tinjauan/ulasan/ gagasan ilmiah. Meskipun keduanya berbeda,
namun sebagai tulisan yang bersifat ilmiah terdapat beberapa ciri yang
menunjukkan kesamaan antara lain:
1. hal yang dipermasalahkan
berada pada kawasan pengetahuan keilmuan
2.
kebenaran isinya mengacu
kepada kebenaran ilmiah
3. kerangka sajiannya
mencerminan penerapan metode ilmiah
4. tampilan fisiknya sesuai
dengan tata cara penulisan karya
III. Jenis Karya Tulis Ilmiah
Seperti yang sudah saya sampaikan pada postingan terdahulu tentang macam-macam karya tulis ilmiah,
Karya tulis ilmiah dapat disajikan dalam bentuk laporan penelitian, artikel
ilmiah di jurnal, artikel ilmiah popular di media massa , makalah seminar, buku, diktat, modul, maupun karya terjemahan.
Dengan demikian terdapat banyak pilihan bagi guru dalam mengembangkan
profesinya melalui karya tulis ilmiah. Tidak ada salahnya pada tulisan ini saya
jabarkan lagi secara singkat jenis-jenis karya tulis ilmiah.
1.
Makalah atau paper merupakan rumusan atau simpulan pemikiran sebagai hasil
telaah atau pengkajian sederhana dari sebuah referensi bacaan, pemikiran tokoh,
ilmuwan atau penulis sebelumnya. Karya ilmiah jenis ini biasa diberikan oleh
dosen atau guru kepada mahasiswa atau siswanya. Tujuannya biasa untuk
memberikan ruang bagi peserta didik dalam menuangkan gagasan ilmiahnya untuk
mengasah kemampuan intelektualnya dalam menanggapi permasalahan yang berkembang.
Makalah biasanya disajikan dalam forum seminar, lokakarya, workshop dan
sejenisnya.
2.
Laporan praktikum biasanya merupakan laporan tertulis dari serangkaian
kegiatan praktikum yang telah dilakukan oleh seorang atau sekelompok siswa.
Dalam menuliskan laporan unsur kronologis menjadi sangat penting karena praktik
kerja baik di lapangan maupun di laboratorium terdiri dari tahapan-tahapan yang
sistematis yang harus dilaporkan secara sistematis juga. Dengan demikian
penulisan laporan praktikum dituntut untuk menyampaikan sebuah kegiatan secara
sistematis, runtut dan terperinci.
3.
Artikel merupakan gagasan
tertulis dari penulis tentang suatu permasalahan yang didasarkan pada kajian
pustaka atau hasil penelitian. Artikel merupakan diseminasi pemikiran dari ahli
atau seseorang yang secara intens mengamati permasalahan tertentu (pengamat). Artikel hampir mirip dengan makalah, yang membedakan adalah ruang
publikasinya. Apabila makalah disampaikan dalam forum seminar atau workshop,
artikel dipublikasikan di media massa baik jurnal ilmiah atau media massa
(koran atau majalah, yang biasa disebut artikel ilmiah populer). Artikel dapat
ditulis dalam berbagai bentuk yaitu opini, essay atau feature. Opini merupakan
gagasan pribadi penulis, sedangkan essay merupakan karangan prosa yang membahas
suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang penulisnya (Kamus Besar
Bagasa Indonesia, 2005: 308). Sedangkan feature merupakan bentuk penulisan artikel yang
berupa berita.
4.
Tugas akhir baik skripsi (tingkat
S1), thesis (S2) atau disertasi (S3) merupakan karya ilmiah yang ditujukan
untuk mengakhiri studi di perguruan tinggi. Tugas akhir biasanya berupa hasil
penelitian dari bidang tertentu (sesuai jurusan atau program studi yang
diambil) yang kemudian diujikan secara lisan untuk memperoleh derajat kelulusan
dan kelayakan karya tersebut.
·
Skripsi
·
Tesis
·
Disertasi
·
Surat pembaca
·
Laporan kasus
·
Laporan tinjauan
·
Resensi
·
Monograf
·
Referat
·
Kabilitasi
Berikut ini jabaran dari masing-masing kategori karya ilmiah.
1.
Laporan penelitian adalah
laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang
dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
2.
Skripsiadalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik
sarjana strata satu (Si).
3.
Tesis adalah tulisan ilmiah
untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
4.
Disertasi adalah tulisan ilmiah
untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
5.
Surat pembacaadalah surat yang berisi kritik dan tanggapan
terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
6.
Laporan kasus adalah tulisan mengenai
kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
7.
Laporan tinjauan adalah tulisan yang
berisi tinjauan karya ilmiah dalam
kurun waktu tertentu. Misalnya Biologi-calAnthropohgy in the Americas :
¡900-2000.
8.
Resensi adalah tanggapan
terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan manfaat karangan atau buku
tersebut bagi pembaca.
9.
Monograf adalah karya asli
menyeluruh dari suatu masalah. Monograf ini dapat berupa tesis ataupun disertasi.
10.
Referat adalah tinjauan mengenai
karangan sendiri dan karangan orang lain.
11.
Kabilitasi adalah
karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana Departemen Pendidikan
Nasional untuk bahan kuliah.
Selain kesebelas macam karya ilmiah tersebut
di atas, belakangan ini banyak diterbitkan buku ajar yang bermanfaat sebagai
penuntun perkuliahan dan diterbitkan oleh perguruan tinggi. Pada prinsipnya,
buku ajar sama dengan kabilitasi. Selain itu, jenis tulisan ilmiah yang lain
adalah proposal penelitian, dan modul. Proposal penelitian biasanya dibuat untuk aplikasi atau permohonan bantuan dana
penelitian dan untuk rancangan skripsi, tesis, dan disertasi. Modul digunakan
sebagai panduan perkuliahan dan biasanya hanya digunakan secara internal, tidak
harus diterbitkan oleh penerbit.
Unsur-unsur dalam Kata Pengantar Makalah
Kata pengantar makalah yang baik yaitu kata
pengantar yang mencakup isi dari keseluruhan makahnya. yang membahas apa
yang sebenarnya dibahas pada makalah. Di dalamnya disajikan informasi
sebagai berikut. Perhatikan unsur-unsur yang harus dicantumkan dalam kata
pengantar dan cara penulisan kata pengantar.
Unsur-unsur
dalam Kata Pengantar Makalah
1. Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah,
3. Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah,
4. Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekelompok
orang, atau organisasi/ lembaga,
5.
Ucapan terima kasih kepada seseorang/lembaga yang membantu,
6.
Penyebutan nama kota ,
tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda tangan,
7. Harapan penulis atas karangan tersebut, dan
8.
Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.
Di dalam kata pengatar kita bisa
menuliskan usapan terimakasih kepada siapa saya yang pernah terlibat dalam
pembuatan makalah, saya berikan contoh. Terimakasih kepada Allah yang telah
memberikan kesehatan selama proses pembuatan makalah ini.
Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian
Pendidikan
Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain
penelitian harus
cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta
alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian
yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab
sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
1.
Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam
melaksanakan suatu penelitian?
2.
Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur
ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam
menganalisis data?
3.
Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?
Jawaban atas ketiga
pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang
terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk
mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui
kemajuan (proses) penelitian. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian
yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu
penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan
diolah/dianalisis. Dalam prakteknya terdapat sejumlah metode yang
biasa digunakan untuk kepentingan
penelitian.
Berdasarkan sifat-sifat
masalahnya, Suryabrata (1983) mengemukakan sejumlah metode penelitian yaitu sebagai berikut
1.
Penelitian Historis yang
bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan
obyektif.
2.
Penelitian Deskriptif yang
yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.
3.
Penelitian Perkembangan yang
bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan
sebagai fungsi waktu.
4.
Penelitian Kasus/Lapangan yang
bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan
interaksi lingkungansuatu obyek
5.
Penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan
antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien
korelasi
6.
Penelitian Eksperimental suguhan yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali
7.
Penelitian Eksperimental semu yang bertujuan untuk mengkaji kemungkinan hubungan
sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi
dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian.
8.
Penelitian Kausal-komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan
pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai
pembanding.
9.
Penelitian
Tindakan yang bertujuan
untuk mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan
langsung serta dikaji hasilnya.
McMillan dan Schumacher
(2001) memberikan pemahaman tentang metode penelitian dengan mengelompokkannya dalam dua
tipe utama yaitu kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing terdiri atas
beberapa jenis metode sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.
Jenis-Jenis Metode Penelitian
Jenis-Jenis Metode Penelitian Menurut Ahli
Banyaknya jenis metode penelitian sebagaimana dikemukakan di atas,
dilandasi oleh adanya perbedaan pandangan dalam menetapkan masing-masing
metode. Uraian selanjutnya tidak akan mengungkap semua jenis metode yang dikemukakan di atas tetapi
membahas secara singkat beberapa metode penelitian sederhana yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan.
A.
Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu
gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif
memusatkan perhatian kepada masalah-masalah actual sebagaimana adanya pada saat
penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha
mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa
memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel
yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu variabel.
B. Studi Kasus
Penelitian
Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seseorang individu atau kelompok
yang dipandang mengalami kasus tertentu. Misalnya, mempelajari secara khusus
kepala sekolah yang tidak disiplin dalam bekerja. Terhadap kasus tersebut
peneliti mempelajarinya secara mendalam dan dalam kurun waktu cukup lama.
Mendalam, artinya mengungkap semua variable yang dapat menyebabkan terjadinya
kasus tersebut dari berbagai aspek.
Tekanan
utama dalam studi kasus adalah mengapa individu melakukan apa yang dia lakukan
dan bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya terhadap
lingkungan. Untuk mengungkap persoalan kepala sekolah yang tidak disiplin
peneliti perlu mencari data berkenaan dengan pengalamannya pada masa lalu,
sekarang, lingkungan yang membentuknya, dan kaitan variabel-variabel yang
berkenaan dengan kasusnya. Data diperoleh dari berbagai sumber seperti rekan
kerjanya, guru, bahkan juga dari dirinya. Teknik memperoleh data sangat
komprehensif seperti observasi perilakunya, wawancara, analisis dokumenter,
tes, dan lain-lain bergantung kepada kasus yang dipelajari.
Setiap
data dicatat secara cermat, kemudian dikaji, dihubungkan satu sama lain, kalau
perlu dibahas dengan peneliti lain sebelum menarik kesimpulankesimpulan
penyebab terjadinya kasus atau persoalan yang ditunjukkan oleh individu
tersebut. Studi kasus mengisyaratkan pada penelitian kualitatif. Kelebihan
studi kasus dari studi lainnya adalah, bahwa peneliti dapat mempelajari subjek
secara mendalam dan menyeluruh.
Namun
kelemahanya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh
sifatnya subyektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan dan belum
tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama pada individu yang lain. Dengan
kata lain, generalisasi informasi sangat terbatas penggunaannya. Studi kasus
bukan untuk menguji hipotesis, namun sebaliknya hasil studi kasus dapat
menghasilkan hipotesis yang dapat diuji melalui penelitian lebih lanjut. Banyak
teori, konsep dan prinsip dapat dihasilkan dan temuan studi kasus.
C. Penelitian Survei
Penelitian
survei cukup banyak digunakan untuk pemecahan masalah-masalah pendidikan termasuk
kepentingan perumusan kebijaksanaan pendidikan. Tujuan utamanya adalah
mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi).
Survei dengan cakupan seluruh populasi (obyek) disebut sensus. Sedangkan survei
yang mempelajari sebagian populasi dinamakan sampel survei. Untuk kepentingan
pendidikan, survei biasanya mengungkap permasalahan yang berkenaan dengan
berapa banyak siswa yang mendaftar dan diterima di suatu sekolah? Berapa jumlah
siswa rata-rata dalam satu kelas? Berapa banyak guru yang telah memenuhi
kualifikasi yang telah ditentukan? Pertanyaan-pertanyaan kuantitatif seperti
itu diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pemecahan masalah pendidikan
di sekolah. Pada tahap selanjutnya dapat pula
dilakukan perbadingan atau analsis hubungan antara variabel tersebut.
D. Studi Korelasional
Seperti halnya survei, metode deskriptif lain yang sering digunakan dalam pendidikan adalah studi korelasi. Studi ini mempelajari hubungan
dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variable
berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Derajat hubungan
variable-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan koefisien
korelasi. Koefisien korelasi dapat digunakan untuk menguji hipotesis
tentang hubungan antar variabel atau untuk menyatakan besar-kecilnya hubungan
antara kedua variabel.
Studi
korelasi bertujuan menguji hipotesis,
dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien
korelasi antara variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan
variabel-variabel mana yang berkorelasi. Misalnya peneliti ingin mengetahui
variabel-variabel mana yang sekiranya berhubungan dengan kompetensi profesional
kepala sekolah.
Semua
variabel yang ada kaitannya (misal latar belakang pendidikan, supervisi
akademik, dll) diukur, lalu dihitung koefisien korelasinya untuk mengetahui
variabel mana yang paling kuat hubungannya dengan kemampuan manajerial kepala
sekolah.
E. Penelitian Eksperimen
Penelitian
eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang
mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian eksperimen merupakan metode inti
dari model penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam metode
eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan
mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen,
peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok yaitu
kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan kelompok
kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.
F. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah
suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang dilakukan oleh para partisipan
dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktek
yang dilakukan sendiri. Dengan demikian akan diperoleh pemahaman mengenai
praktek tersebut dan situasi di mana praktek tersebut dilaksanakan. Terdapat
dua esensi penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini
mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu: (1) Untuk
memperbaiki praktek; (2) Untuk pengembangan profesional dalam arti meningkatkan
pemahaman/kemampuan para praktisi terhadap praktek yang dilaksanakannya; (3)
Untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktek tersebut dilaksanakan.
G. Metode Penelitian dan Pengembangan
(R&D)
Penelitian
dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah strategi atau metode penelitian
yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktek. Yang dimaksud dengan Penelitian dan
Pengembangan atau Research and Development (R&D)
adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggung
jawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti
buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa
juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan
data, pembelajaran
di kelas, perpustakaan atau laboratorium,
ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, sistem manajemen,
dan lain-lain.
Demikianlah
beberapa metode penelitian dalam pendidikan,
sumber
utama dari penulisan metode penelitian ini yaitu dari Surya
Dharma, MPA., Ph.D, (2008) Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan : Jakarta