Tampilkan postingan dengan label Doa Untuk Si Buah Hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Doa Untuk Si Buah Hati. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 Juni 2013

Doa Untuk Si Buah Hati

Doa Untuk Si Buah Hati

Oleh : Suhartono, S.Pd
Tuhan ……
Perjalanan hidup hambamu telah kau uji
Gelora samudra dan badai tapan yang kurasakan
Dasyatnya godaan bahkan rintangan telah kujalani
Kini kumohon Ampunan atas kekhilafanku
Allah …..
Semua cobaan yang kau berikan kujalani dengan kesadaran
 Untuk kesekian yang tak dapat terhitung nikmat dan cobaan
Kini ketabahanku engkau uji lagi antara gelisah dan bahagia
Tanpa kata kegelisahan yang meletup-letup ini tak dapat terungkapkan
Sedasyat gunung merapi yang memuntahkan laharnya
Akankah kuundurkan diri untuk menghindar dari kenyataan
Melepaskan kegelisahan yang tak pernah kujalani
Menunggu hadirnya belahan jiwa  sang  buah hati
           Ya Allah ….. Ya Tuhanku .
Gansarkanlah buah hati yang ada dalam rahim istriku
Selamatkanlah kedua tambatan hatiku
Dua malam kunantikan semakin tak kuat ku menahan
Kegelisahan semakin mencekam hati dan pikiranpun seakan tak terfungsikan
Surat-surat yang pernah kuhafal sudah berulang-ulang kulafalkan
Rokok sebagai pengobat kegelisahan juga tinggal sebatang
Bapak, ibu serta saudara-saudara juga telah kusebut-sebut namanya
Dan ku mohonkan ma’af mungkin ada dosa-dosa demi kehadiran anak tercinta 
Tapi kabar tak kunjung datang iri pada orang-orang yang sudah bebas cobaan
Di sela do’a-do’a yang kupanjatkan sudah puluhan bayi yang terlahirkan 
Dari tangisan yang melolong-lolong ditengah kesunyian
Tapi yang kudambakan belum juga kudapatkan
Menambah kegelisahan panjang dalam suatu penantian
            Malam ini Selasa kliwon tepat pukul sepuluh malam
Sosok perempuan setengah baya mengumumkan
Bahwa buah hatiku telah lahir dengan normal  dan tampan
Sujud syukurku kupanjatkan lahir putra pertamaku tersayang
Kutatap wajahnya dengan tajam dan kupandangi dengan senang 
Tertegun sejenak Aku terkesima seakan tak percaya
Kini Aku sudah menjadi orang tua dan akan dipanggil Ayah
                        Ku kumandangkan Adzan dan khomad dengan hikmat
            Didampingi ibu dan saudaraku yang setia
            Tanpa sadarku berlinang airmata bahagia
            Kuulang sujud syukurku Semoga Allah selalu melindungi keluargaku
            Tanpa campur tanganMu Jelas aku takkan mampu
            Karena semua kekuasaanMu.

Surabaya, 10 Maret 1997
Rumah Sakit Muhammadiyah
JL. KH. Mansyur  Sasak  Sby.