STRUKTUR POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA
Kalimat adalah:Satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau
tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh . Dalam suatu kalimat terdiri dari beberapa unsur
antara lain subyek,predikat, obyek ,pelengkap dan keterangan.
Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memliki unsur Subyek dan Predikat.
Jawaban atas Pertanyaan Apa
atau Siapa kepada Predikat. Contoh :
1. Rama memelihara binatang langka
Siapa memelihara? Jawab : Juanda. (maka
juanda adalah S sedangkan memelihara adalah P) Siapa atau apa Binatang langka ?
= tidak ada jawaban
2. Meja itu dibeli oleh paman. Apa dibeli ? = jawab Meja
Biasanya
disertai kata itu,ini,dan
yang (yang ,ini,dan itu juga sebagai pembatas antara subyek dan predikat) Contoh : Anak itu mengambil bukuku
S
P
2. Ciri-Ciri Predikat
Menimbulkan
Pertanyaan apa atau siapa.
Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada
jawabannya. Perhatikan pada Subyek diatas. Subyek dan
predikat ditentukan secara bersama-sama.
- Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah
atau ialah. Kalimat
dengan Predikat demikian itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat
anak kalimat pengganti predikat.
- Dapat disertai Kata-kata Aspek
atau Modalitas Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai
kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang,
belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan
verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga
disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti
ingin, hendak, dan mau.
3 Ciri-Ciri Objek
Predikat yang berupa verba
intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau
ter-) tidak memerlukan objek,
verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai
berikut.
- Langsung
di Belakang Predikat
- bjek hanya memiliki tempat di
belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
- Dapat
Menjadi Subjek Kalimat Pasif
- Objek yang hanya terdapat dalam
kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke
pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek
dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
- Didahului
kata Bahwa
Anak
kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa
dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
4 Ciri-CiriPelengkap
Perbedaannya
terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat
pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang
menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.
Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek
langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur
lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
a) Diah mengirimi saya buku baru.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai
pelengkap dan tidak mendahului predikat. Hasil jawaban dari predikat dengan
pertanyaan apa. Contoh :
a. Pemuda itu bersenjatakan parang.Kata parang adalah pelengkap. Bersenjatakan
apa ? jawab parang ( maka parang
sebagai pelengkap )
5 Ciri-Ciri Keterangan
Ciri keterangan adalah dapat dipindah –pindah posisinya .
perhatikan contoh berikut:
Cintya sudah membuat tiga kue dengan
bahan itu.
S P O K
Dengan bahan itu Cintya sudah membuat tiga kue . Cintya dengan bahan itu
sudah membuat tiga kue.
Dari jabatan SPOK menjadi KSPO
dan SKPO .Jika tidak dapat di pindah maka bukan keterangan.
untuk melihat jenis kata keterangan selengkapnya Disini atau
untuk melihat memperluas kalimat keterangan Disini
untuk melihat memperluas kalimat keterangan Disini