Tampilkan postingan dengan label MENYUSUN NASKAH BERITA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MENYUSUN NASKAH BERITA. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Maret 2013

MENYUSUN NASKAH BERITA

 MENYUSUN NASKAH BERITA

DARI BERBAGAI SUMBER

Anda sadari atau tidak setiap hari Anda telah menyampaikan berita kepada orang lain secara lisan . Tetapi berita berita tertulis mungkin jarang Anda susun/ tulis.

Bagaimana menyusun berita yang baik ? Bahasa berita yang baik mempunyai ciri – ciri  [a] lugas,  [b] singkat , [c] mudah dipahami , [d] masuk akal / logis ,[e] menarik , [f] tidak bermakna ganda , dan [g] hemat.
      a.  Lugas
Bahasa berita harus lugas . Artinya , tulisan tidak dibumbui bunga- bunga bahasa , tidak menggunakan kata-kata berkias yang muluk-muluk. 
      b.   Singkat
 Bahasa yang lugas menghasilkan bahasa yang singkat , tidak bertele -tele atau berbelit-belit. Kalimat yang digunakan pendek-pendek. Sebuah kalimat yang baik tidak lebih dari  20 kata. Kalimat yang panjang akan sulit dipahami.
      c.   Mudah dipahami
Bahasa jurnalistik harus mudah dipahami pembacanya. Karena itu , kalimat perlu disusun secara singkat. angan menggunakan istilah asing, daerah,atau istilah ilmiah yang tidak dimengerti. Jika memakainya cari makna atau padanannya.
      d.     Masuk akal
Artinya , dapat diterima oleh nalar kita .Contoh kalimat yang tidak logis : Turunlah setelah bus berhenti.
      e.   Menarik
Maksudnya , merangsang seseorang untuk terus membacanya . Untuk membuat tulisan menarik ,yang perlu dipertimbangkan adalah materi berita , sasaran yang dituju, gaya bahasa yang serasi , pilihan kata yang tepat .
      f.       Tidak bermakna ganda
Artinya , tidak menimbulkan banyak penafsiran . Berikut contoh kalimat bermakna ganda : Istri perwira yang ramah itu menyanyi .( Yang ramah sang istri atau si perwira ?)
      g.   Hemat
Orang bijak mengatakan ,”Kian banyak yang Anda katakan , makin sedikit yang diingat orang .” Penulis tidak boleh boros kata . Pemborosan tampak pada kalimat
            Berikut :
                           Sumpah Pemuda adalah merupakan …
                           Ribuan pemuda – pemuda …

2.   Naskah  Berita

      Sebuah naskah berita lengkap seharusnya memenuhi syarat  5W dan 1H yaitu;
      What   (apa)         ;  apa isi berita itu (menunjukkan perwujudan dari peristiwa atau kejadian)
      Who    (siapa)      ; tokoh pelaku dalam berita (yang menimbulkan peristiwa)
      Where (dimana)   ;   terjadinya peristiwa (menunjukkan lokasi peristiwa/alamat jelas)
      When  (kapan)     ;  terjadinya peristiwa (siang/malam serta dalam situasi dan kondisi)
      Why  (mengapa)   ;  terjadinya peristiwa (menyebutkan penyebab disertai alasan)
      How (bagaimana) ;  terjadinya peristiwa (menunjukkan suatu akibat).
         
Naskah berita itu lengkap apabila di dalamnya dapat ditemukan jawaban atas pertanyaan apa ,siapa , dimana ,kapan,mengapa dan bagaimana. Menulis naskah berita tidak sama dengan menulis artikel. Perbedaan pokok dari kedua  Penulisan itu ialah di dalam naskah berita pokok permasalahan (inti berita) dirumuskan pada paragraf kedua dan seterusnya merupakan penjelasan atau penjabaran dari bagian- bagiannya. Sedangkan dalam naskah artikel, pokok permasalahan (inti masalah)  tersebar dalam seluruh naskah dan memusat pada bagian akhir, yaitu bagian kesimpulan.
3.   Membaca Berita
     Syarat-syarat membaca berita yang baik selain memahami cirri-ciri bahasa berita juga harus  memperhatikan sebagai berikut:
1.    Membaca dengan menggunakan lafal bacaan (artikulasi) yang tepat.
2.    Menggunakan intonasi atau tekanan suara dengan baik.
3.    Membaca dengan memperhatikan tanda baca.

Jika hendak membaca berita dihadapan pemirsa, pembaca harus memperhatikan:
1.    Sebelum membaca naskah berita, naskah harus benar-benar dapat dipahami.
2.    Penampilan wajar, rapi, dan bersih. Janganlah bersolek berlebihan.
3.    pandangan kadang-kadang diarahkan kepemirsa.
4.    percaya diri sehingga tidak gugup dalam membaca naskah berita.
5.    luwes dengan senyuman yang sewajarnya.
6.    selalu berkonsentrasi berpusat pada naskah berita
7.    selalu tampil dengan meyakinkan.
8.    tidak menunjukkan ekspresi yang menyeramkan.


4.  Memberikan  Tanggapan Berita di Surat Kabar dan di Radio
Melatih diri dalam menanggapi berita yang dibaca atau didengar , sangat diperlukan dalam era informasi. Bila pembaca/pendengar berita tidak kritis terhadap berita tentu akan mengalami kebingungan, keraguan atau ketersesatan dalam menyerap berita. Memberikan tanggapan terhadap berita di surat kabar berbeda dengan memberikan tanggapan pada arittikel, opini , atau yang lain. Dalam menanggapi sebuah berita , seseorang harus memiliki pengetahuan tentang bahasa berita , struktur berita , dan hal yang diberitakan. Bila hal tersebut tidak dimiliki maka tanggapan yang dilakukan kurang berkualitas.

5.   Hal –hal yang harus diperhatikan dalam menanggapi berita yaitu :
a.       Bahasa yang dipergunakan dalam judul berita dan isi
      Bahasa yang dipergunakan dalam judul berita harus mempunyai daya tarik , singkat , sesuai isi dan komunikatif sedangkan bahasayang dipergunakan dalam susunan berita harus komunikatif .
b.       Pola susun berita 
      Pola susun berita yang baik menggunakan pola piramida terbalik. Pada pola tersebut semakin ke bawah segi kepentingan berita semakin berkurang . Sebaliknya nilai yang paling penting terletak pada teras berita. Adapun tubuh berita menguraikan peristiwa /tanggapan , dan lain–lain.






c.       Kelengkapan teras berita dan tubuh berita
      Teras berita merupakan hal yang paling penting sebuah berita . Oleh karena itu teras berita yang baik  mengandung jawaban 5W+1H atau asdibimega (apa,siapa,dimana,bilamana,mengapa,dan  bagaimana ). Tubuh berita yang baik lebih mendominankan penguraian peristiwa ( How / bagaimana )
d.       Pembentukan paragraph
      Paragraf berita yang baik tidak terlalu panjang , satu pokok pikiran dan kalimat – kalimat di dalamnya pendek-pendek ,hal tersebut yang diinginkan para pembaca pada umumnya. Pembaca cenderung tidak menyenangi pembentukan paragraf yang panjang
e.       Kesatuan berita
      Berita dikatakan memiliki kesatuan bila hal-hal yang diberitahukan tidak menyimpang dari berita utama dalam teras berita .
f.         Isi berita
      Isi berita yang baik harus memenuhi criteria : menjadi bahan pembicaraan (actual),logis,menarik dan bersumber pada fakta yang bisa dipertanggungjawab- kan.
 
6.   Hal –hal yang harus diperhatikan oleh penyusun berita adalah :

  1. isi mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat
  2. menggunakan urutan kronologis yang tepat
  3. tidak menggunakan pola hubungan sebab-akibat
  4. menggunakan pola karangan narasi secara tepat
  5. menggunakan pola urutan penyusunan secara bervariatif antara:dedukatif, induktif, umum-khusus, urutan, tempat, waktu dan sebagainya.
  6. menggunakan bentuk piramida terbalik, artinya dari hal-hal pokok ke hah-hal yang semakin kurang penting.
  7. memperhatikan heteroginitas kemampuan pembaca berita.


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengarkan berita dari radio maupun TV. Adapun, tanggapan dari berita yang kita dengar, biasanya bervariasi tergantung kondisi dan latar belakang si pendengar berita tersebut.
Ada kalanya si pendengar setelah mendengat berita tentang kecelakaan pesawat, dia langsung emosi dan menyalahkan pihak-pihak  tertentu. Adapula pendengar yang menanggapinya dengan biasa-biasa.

8.      Mengemukakan Tanggapan Atas Isi Berita atau Laporan
Yang dimaksud dengan laporan adalah suatu bentuk komunikasi tertulis yang isinya menyampaikan informasi kepada pihak lain (seseorang/suatu badan) pemberi tugas. Laporan tertulis harus disampaikan dalam bahasa yang jelas, singkat dan teratur agar pihak penerima laporan dapat dengan mudah memahami laporan tersebut.

9.      Bahasa yang digunakan dalam laporan tertulis sebagai berikut :
1)       Lugas dan ringkas, artinya kata-kata yang digunakan sederhana, tidak bertele-tele, tidak berbasa-basi,         tidak menimbulkan makna ganda (ambiguitas) dan tidak menimbulkan salah tafsir.
2)       Ringkas dan padat, artinya menghindari kata-kata yang tidak perlu dan harus hemat kata
3)       Lengkap, artinya tidak menimbulkan pertanyaan dan perlu didukung oleh data yang relevan.
4)       Teliti, artinya ejaan benar dan data dapat dipercaya.
5)       Sistematis, artinya gagasan diungkapkan secara tersebut dan urut.
6)       Terpadu, artinya semua pembicaraan terarah ke sasaran tidak keluar dari topik.

10.  Topik Laporan Pada Umumnya adalah sebagai berikut :
1)       Mengatasi suatu masalah
2)       Mengambil suatu keputusan yang lebih efektif
3)       Mengetahui keinginan dan perkembangan suatu masalah
4)       Mengadakan pengawasan dan perbaikan
5)       Menemukan teknik-teknik baru

a.       Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan berikut :
·         Harus ada halaman judul.
·         Biasanya ada sebuah surat pernyataan.
·         Memiliki daftar isi.
·         Terdapat ikhtisar yang mengawasli laporan.
·         Terdapat bagian yang disebut pendahuluan.
·         Terdapat kesimpulan dan saran.
·         Isi laporan atas judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda.
·         Ragam bahasa yang dipergunakan adalah ragam bahasa resmi.
·         Jika perlu laporan formal disertai dengan tabel, angka maupun grafik.
  1. Laporan semiformal adalah apabila syarat-syarat pada laporan formal tidak semuanya dipenuhi.
  2. Laporan non formal adalah apabila persyaratan pada laporan formal sama sekali tidak dipenuhi.
a.       Merupakan dokumen yang dapat dijadikan bahan telaah lebih lanjut
  1. Merupakan sumber pengalaman jika akan melakukan hal yang sama atau hampir sama.
  2. Merupakan pertanggungjawaban kepada atasan atau organisasi.
  3. Merupakan pelatihan berbuat cermat dan bertanggungjawab.