Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang
mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bisa saja
sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar.
Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan
orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu
tempat yang dapat diidentifikasi. Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat
penceritaan kembali dapat mengubah sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah
fiksi, sesuatu yang diceritakan kembali tapi "terlalu bagus untuk
nyata". Terkadang menghibur, anekdot bukanlah lelucon, karena tujuan
utamanya adalah tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk
mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu
sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga ia
menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada
intinya. Novalis mengamati "Eine Anekdote ist eines historisches
Elemen - ein historisches Molekül oder Epigramm". Sebuah monolog
singkat yang diawali "Seorang pria muncul di sebuah bar ..." akan
menjadi lelucon. Sebuah monolog singkat yang diawali "Setelah J.
Edgar Hoover muncul di sebuah bar ..." akan menjadi sebuah anekdot.
Dengan demikian sebuah anekdot lebih dekat dengan
tradisi tamsil daripada dongeng yang secara terbuka
diciptakan dengan karakter hewan dan tokoh manusia yang umum -- tetapi ia
berbeda dengan perumpamaan dalam spesifisitas sejarah yang diklaimnya.
Anekdot terkadang bersifat sindiran alami. Di
bawah rezim totalitarian di Uni Soviet berbagai
macam anekdot politik tersebar di masyarakat sebagai satu-satunya
cara untuk membuka dan mencela kejahatan dari sistem politik dan pemimpinnya.
Mereka mentertawakan kepribadian Vladimir Lenin, Nikita
Khrushchev, Leonid Brezhnev, dan pemimpin Soviet lainnya. Pada zaman Rusia
modern ada banyak anekdot tentang Vladimir Putin.
Kata 'anekdot' dalam (Yunani: "tidak diterbitkan",
secara literal "tidak dikeluarkan") berasal dari Procopius of
Caesarea, penulis biografi dari Justinian I, yang membuat sebuah karya
berjudul Ἀνέκδοτα (Anekdota, secara
beragam diterjemahkan dengan Memoar yang tak diterbitkan atau Kisah Rahasia), yaitu sebuah koleksi kejadian-kejadian
singkat dari kehidupan pribadi dari istana Bizantin. Secara bertahap,
makna anekdot di pakai untuk setiap kisah singkat
yang digunakan untuk menekankan atau mengilustrasikan apapun poin yang si
penulis inginkan.
contoh anekdot :
Manager : Pak,
cape ya abis ngemis? Laper ya pak..?
Pengemis : Biasa
aja tuh, hari ini saya udh makan 3x koq
Manager : Loh..?
uangnya cuman buat makan bapak doank? Anak dan istri di rumah makan apa?
Pengemis :
Kayak org susah aja..! Td pagi saya
sekeluarga abis ngerayain ultah anak saya yg kelima di Mc. Donald bareng guru2
& tmn2 sekolahnya. Siang ini istri dan anak saya barusan BBM saya, mrk lg
makan di Pizza HUT tau!
Manager sampai kebingungan dan berkata : “Emank bapak ngemis 1 hari dapet brp..?”
Pengemis : Nih ya.. Saya kasi tau..!! Saya ngemis dari jam 07.00-17.00.
Lampu merah atau hijau waktunya 60 detik. Setiap 60 detik paling nggak saya bisa dapet Rp 2.000.
1 jam = 60 kali lampu merah Hijau, berarti 60 x 2.000 = 120.000 /jam 1 hari saya kerja 10 jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam. 9 jam x 120.000 = 1.080.000/hari.
1 bulan saya kerja
26 hari.26 hari x 1.080.000 = 28.080.000/bulan
Kumpulan Anekdot, Joke dan Humor AlaGus Dur
Selain sisi
intelektual tinggi dalam agama, perjuangan keadilan dan kebenaran, penegakan
demokrasi dalam bingkai NKRI dan ‘memelihara’ pluralisme nusantara, Gus Dur
dikenal sebagai sosok humoris.
Frasa ‘begitu aja kok
repot’ Gus Dur menjadi bagian ‘joke’ sekaligus ciri khas Gus Dur. Gus Dur
adalah orang yang banyak humor. Saat berbicara, dia selalu menyelipkan joke,
cerita lucu, yang membuat pendengarnya tertawa. Joke-jokenya itu disukai oleh
banyak tokoh dunia. Salah satu alasan utama mengapa Gus Dur humoris karena
dengan berhumor, pikiran menjadi sehat.
“Gus, kok suka humor
terus sih?” tanya seorang yang kagum karena humor Gus Dur selalu
berganti-ganti. “Di pesantren, humor itu jadi kegiatan sehari-hari,” jelasnya.
“Dengan lelucon, kita
bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat,”
sambungnya. (Gusdur.net, akses 31 Des 2009)
Mengenang jasa dan
perjuangannya, berikut saya kumpulkan anekdok-anekdok humoris Gus Dur yang saya
ambil dari Gusdur.net dan beberapa sumber di
internet.
1. Kaum Almarhum
Mungkinkah Gus Dur
benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam leluhur? Kelihatannya dia
memang percaya, sebab Gus Dur selalu siap dengan gigih dan sungguh-sungguh
membela “ideologi”nya itu. Padahal hal tersebut sering membuat repot para
koleganya.
Tapi, ini mungkin
jawaban yang benar, ketika ditanya kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam
para ulama dan leluhur.
“Saya datang ke makam,
karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi.”
Katanya.
******************************
2. Berdoa SebelumMakan
Waktu Gus Dur menjabat
Presiden RI ,
sekali waktu beliau bertemu dengan para romo (pastor) seluruh Keuskupan Agung
Semarang. Dan, tak ketinggalan Gus Dur menyelipkan ceritanya. Ini pastor-pastor
itu di sebuah negeri senang berburu binatang buas.
Sekali waktu, selesai
misa hari Minggu, seorang pastor pergi ke hutan berburu binatang buas. Ia
melihat seekor harimau. Langsung sang pastor mengokang senapannya dan menembak:
“Dor – dor!” Wah, ternyata tembakannya meleset dan sang harimau balik mengejar
sang pastor. Pastor segera berlari mengambil langkah seribu. Tiba-tiba si
pastor berhadapan dengan jurang yang dalam. Si pastor langsung berhenti,
berlutut, dan mengatupkan tangannya berdoa sebelum diterkam harimau. Berdoa
sebelum mati.
Selesai berdoa, sang
pastor terheran-heran karena ternyata ia masih hidup, tidak diterkam harimau.
Waktu ia menoleh ke kanan, dilihatnya harimau itu berlutut di sampingnya dan
berdoa sambil mengatupkan kedua kaki depannya, seperti orang Katolik
mengatupkan kedua tangannya ketika sedang berdoa. Si pastor lalu bertanya
kepada harimau, “Harimau, kamu kok tidak menerkam saya, malah malah kamu ikut-ikutan
berdoa seperti saya. Mengapa?” Jawab harimau: “Ya, saya sedang berdoa. Berdoa
sebelum makan!”
*******************************
3. Kuli dan Kyai
Rombongan jamaah haji
NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja
kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya,
dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa
Arab.
Melihat itu, rombongan
jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin!
Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: “Lho kenapa Anda
berkerumun di sini?”
“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti
kyai.”
*******************************
4. Obrolan Presiden
Saking udah bosannya
keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI-01. Kali ini dia
mengundang Presiden AS dan Perancis terbang bersama Gus Dur buat
keliling dunia. Boleh dong, emangnya AS dan Perancis aja yg punya pesawat
kepresidenan. Seperti biasa…
Setiap presiden selalu
ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya.Tidak lama presiden
Amerika, Clinton mengeluarkan tangannya dan
sesaat kemudian dia berkata: “Wah kita sedang berada di atas New York !”
“Itu.. patung Liberty kepegang!”, jawab Clinton dengan bangganya. Ngga mau kalah
presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. “Tau
nggak… kita sedang berada di atas kota Paris !”, katanya dengan
sombongnya.
“Wah… kita sedang
berada di atas Tanah Abang!!!”, teriak Gus Dur. “Lho kok bisa tau sih?” tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa ngeliat.
Karena disombongin
sama Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar
pesawat…
“Ini… jam tangan saya ilang…”, jawab Gus Dur kalem.
Presiden Indonesia :
“Wah… kok bisa tau juga?” “Itu… menara Eiffel kepegang!”, sahut presiden
Perancis tersebut.
Presiden Indonesia
(Gus Dur): “Lho kok bisa tau sih?”
*******************************
5. Sate Babi
Suatu ketika Gus Dur dan ajudannya terlibat
percakapan serius.
Ajudan : Gus, menurut Anda
makanan apa yang haram?
Gus Dur : Babi
Ajudan : Yang lebih haram
lagi
Gus Dur : Mmmm … babi
mengandung babi!
Ajudan : Yang paling haram?
Gus Dur : Mmmm … nggg … babi
mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!
*******************************
6.Cuma Takut Tiga Roda
Suatu hari, saat
Abdurarahman Wahid menjabat sebagai Presiden
RI , ada pembicaraan serius.
Pembicaraan bertopik isu terhangat dilakukan selesai menghadiri sebuah
rapat di Istana Negara.
Diketahui, pembicaraan
itu mengenai wabah demam berdarah yang kala itu melanda kota
Jakarta . Gus
Dur pun sibuk memperbincangkan penyakit mematikan tersebut.
“Menurut Anda, mengapa
demam berdarah saat ini semakin marak di Jakarta Pak?” tanya seorang
menterinya.
“Ya karena Gubernur
DKI Jakarta Sutiyoso melarang bemo, becak, dan sebentar lagi bajaj dilarang
beredar di Kota Jakarta ini. Padahal kan
nyamuk sini cuma takut
sama tiga roda…!”
*******************************
7. Membuang Presiden
Apa akibatnya kalau
seorang presiden terlampau lama memegang kekuasaan? Apalagi jika ditambah
seringnya ia membohongi rakyatnya sendiri? Tentu rakyat akan protes dan marah,
karena menganggap presidennya telah berkhianat.
Tapi ini cerita Gus
Dur tentang seorang presiden Filipina yang punya tiga orang anak. Merasa ayah
mereka adalah orang nomor satu di negerinya, anak-anal sang presiden pun lantas
bertingkah neko-neko.
Anak kedua presiden
ingin mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan
5 peso dari sebuah pesawat terbang. Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan
pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang
jauh lebih banyak dari adiknya.
Anak perempuan presiden
juga ingin populer, tapi tidak mau meniru cara yang dilakukan oleh kedua
kakaknya. Karena bingung, ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut
menyebarkan uang bersama dua kakaknya itu. “Mas kapten, aku ingin populer
seperti dua kakakku sebelumnya, tapi tindakan populer apa yang bisa
membahagiakan rakyat?” “Gampang sekali: Buang saja ayah nona dari atas
pesawat.”
*******************************
8. Becak, DilarangMasuk
Saat menjadi Presiden,
Gus Dur pernah bercerita kepada Menteri Pertahanan Mahfud MD tentang orang
Madura yang katanya banyak akal dan cerdik.
Ceritanya ada seorang
tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar
rambu “Becak dilarang masuk”. Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu
gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh
dimasuki becak.
“Apa kamu tidak
melihat gambar itu? Itu kan
gambar becak tak boleh masuk jalan ini,” bentak Pak polisi. “Oh saya melihat
pak, tapi itu kan
gambarnya becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti
boleh masuk,” jawab si tukang becak.
“Bodoh, apa kamu tidak
bisa baca? Di bawah gambar itukan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,”
bentak Pak polisi lagi.
“Tidak pak, saya tidak
bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan,
bukan jadi tukang becak begini,” jawab si tukang becak sambil cengengesan.
*******************************
9. Argometer Japanyang Cepat
Di luar Hotel Hilton,
Gus Dur bersama sahabatnya yang seorang turis Jepang mau pergi ke Bandara.
Mereka naik taksi di jalan, tiba-tiba saja ada mobil kencang banget, menyalip
taksi tersebut. Dengan bangga si Jepang berteriak, “Aaaah Toyota made in Japan sangat
cepat…!”
Enggak lama kemudian
mobil lain nyalip juga taksi tersebut. Si Jepang teriak lagi “Aaaah Nissan made
ini Japan
sangat cepat.” Enggak lama kemudian lewat lagi satu mobil menyalip mobil
tersebut dan si Jepang teriak lagi “Aaaah Mitsubishi made in Japan sangat
cepat…!” Gus Dur dan sopir taksi itu merasa kesal melihat si Jepang ini
bener-bener nasionalis.Kemudian, sesampainya di bandara, sopir taksi bilang ke
si Jepang.
Supir taksi : “100
dolar please…”
Si Jepang : 100 dolars…?! Its not that far from
the hotel…!!”
Gus Dur : “Aaaah… Argometer made ini Japan kan
sangat cepat sekali!!”
*******************************
10. Pikiran porno
Dalam suatu kesempatan
Gus Dur mengeluarkan sebuah pernyataan yang sebenarnya tidak
dimaksudkan untuk menghina. Namun dengan itu bagian dari upaya Gus Dur
menyampaikan joke.”Alquran itu kita suci yang paling porno. Ya kan bener, di dalamnya
ada kalimat menyusui. Berarti mengeluarkan tetek. Ya udah, cabul kan ?” Mungkin dengan
hanya kalimat guyonan itu sebagian masih ada yang merasa diresahkan. Masa sih
ulama yang terkenal wali kaya gitu? Maka, di lain waktu Gus Dur mengulangi
penjelasannya dengan memilih bahasa yang lebih sopan. “Maksudnya, itu ayat jadi porno kalau
yang baca lagi punya pikiran yang ngeres. Kalau nggak, ya udah. Berarti beres.”
Masih nggak puas. Karenanya pertanyaan berikutnya segera menyusul. “Tapi Gus,
Alquran kan
bahasanya sopan?” “Betul, juga bahasa di luar Alquran banyak yang sopan. Tapi,
waktu teman saya naik bus, lihat orang lagi bunting. Terus dia mbatin kenapa
bisa bunting? Mendadak ‘barangnya’ (alat kelaminnya) berdiri gara-gara
pikirannya itu,” jawab Gus Dur.
*******************************
11. Atlet Berlaridikejar Serdadu
Hampir tak ada negara
yang rela ketinggalan mengikuti Olimpiade . Acara empat tahunan itu merupakan
salah satu cara promosi negara masing-masing. Dan tentu saja , peristiwa ini
juga sangat bergengsi karena acara ini diliput oleh semua media massa negara peserta.
Wajarlah kalau setiap negara berusaha mengirimkan atlet terbaiknya, dengan
harapan mereka bisa mendapatkan emas. Begitulah sambutan Gus Dur saat melepas
tim Indonesia ke Olimpiade Sidney yang baru lalu.
Gus Dur lalu bercerita
tentang peristiwa yang pernah terjadi di Suriah. Pada waktu Olimpiade beberapa
tahun yang lalu, tuturnya, kebetulan pelari asal Suriah merebut medali emas.
Sang pelari mampu memecahkan rekor tercepat dari pemenang sebelumnya, bahkan
selisih waktunya pun terpaut jauh.
Maka, dia langsung
dikerubuti wartawan karena punya nilai berita yang sangat tinggi.“Apa sih
rahasia kemenangan anda?” tanya wartawan.“Mudah saja,” jawab si pelari Suriah,
enteng, “Tiap kali bersiap-siap akan start, saya membayangkan ada serdadu Israel di
belakang saya yang mau menembak saya.”
*******************************
12. Peluru Juga Habis…
Ini cerita Gus Dur
tentang situasi Rusia, tidak lama setelah bubarnya Uni Soviet. Sosialisme
hancur, dan para birokrat tidak punya pengalaman mengelola sistem ekonomi pasar
bebas. Di masa sosialisme, memang rakyat sering antre untuk mendapatkan
macam-macam kebutuhan pokok, tapi manajemennya rapi, sehingga semua orang
kebagian jatah. Sekarang, masyarakat tetap harus antre, tapi karena
manejemennya jelek, antrean umumnya sangat panjang, dan banyak orang yang tidak
kebagian jatah.
Begitulah, seorang
aktivis sosial berkeliling kota
Moskow untuk mengamati bagaimana sistem baru itu bekerja. Di sebuah antrean
roti, setelah melihat banyaknya orang yang tidak kebagian, aktivis itu menulis
di buku catatannya, “roti habis.”
Lalu dia pergi ke
antrean bahan bakar. Lebih banyak lagi yang tak kebagian. Dan dia mencatat
“bahan bakar habis!”, kemudian dia menuju ke antrean sabun. Wah pemerintah
kapitalis baru ini betul-betul brengsek, banyak sekali masyarakat yang tidak
mendapat jatah sabun. Dia menulis besar-besar “SABUN HABIS!”.
Tanpa dia sadari, dia
diikuti oleh seorang intel KGB. Ketika dia akan meninggalkan antrean sabun itu,
si intel menegur “Hey bung! dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus, apa sih
yang kamu catat?”.
Sang aktivis
menceritakan bahwa dia sedang melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah
dalam mendistribusikan barang bagi rakyat .“Untung kamu ya, sekarang sudah
jaman reformasi”, ujar sang intel, “Kalau dulu, kamu sudah ditembak”.Sambil
melangkah pergi, aktivis itu mencatat, “Peluru juga habis!
*******************************
13. Jawaban Ho..oh
Seorang ajudan
Presiden Bill Clinton dari Amerika Serikat sedang jalan-jalan di Jakarta.
Karena bingung dan tersesat, dia kemudian bertanya kepada seorang penjual
rokok. “Apa betul ini Jalan Sudirman?” “Ho oh,” jawab si penjual rokok.
Karena bingung dengan
jawaban tersebut, dia kemudian bertanya lagi kepada seorang Polisi yang sedang
mengatur lalu lintas. “Apa ini Jalan Sudirman?” Polisi menjawab, “Betul.”
Karena bingung
mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu
itu kebetulan melintas bersama ajudannya. “Apa ini Jalan Sudirman?” Gus Dur
menjawab “Benar.”
Bule itu semakin
bingung saja karena mendapat tiga jawaban yang berbeda. Lalu akhirnya dia
bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa waktu tanya tukang rokok dijawab “Ho oh,”
lalu tanya polisi dijawab “betul” dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata
“benar.”
Gus Dur tertegun
sejenak, lalu dia berkata, “Ooh begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan SD
maka jawabannya adalah ho oh, kalau yang bertanya kepada tamatan SMA maka
jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau yang bertanya kepada tamatan
Universitas maka jawabannya benar.”
Ajudan Clinton itu
mengangguk dan akhirnya bertanya, “Jadi Anda ini seorang sarjana?”
Dengan spontan Gus Dur
menjawab, “Ho … oh!”
*******************************
14. Syukur Tidak Bisa
memanjat
Guyonan itu, rupanya,
tidak berlebihan. Meski sudah banyak yang meramalkan bahwa penampilan Gus Dur
di depan DPR Kamis lalu bakal ramai, toh tidak ada yang menyangka bahwa sampai
seramai itu. Kalau bukan kiai, mana berani menjadikan pidato Ketua DPR Akbar
Tandjung sebagai sasaran humor? Akbar sejak dulu memang selalu memulai pidato
dengan memanjatkan syukur. Maka, Gus Dur pun melucu, yang membuat semua anggota
DPR tertawa: syukur memang perlu dipanjatkan karena Syukur tidak bisa memanjat
Begitu menariknya,
karuan saja pidato presiden kini banyak ditunggu penonton televisi. Padahal,
dulu-dulu kalau presiden pidato di TV banyak yang mematikan TV-nya. Begitu
tidak menariknya pidato presiden di masa Orde Baru sampai-sampai pernah para
anggota DPRD diwajibkan mendengarkannya. Itu pun harus diawasi agar mereka
sungguh-sungguh seperti mendengarkan. Untuk itu, perlu diadakan sidang pleno
DPRD dengan acara khusus nonton televisi.
*******************************
15. Gus Dur DiciumArtis Cantik
Magnet sense
of humor Gus
Dur yang tinggi membuat kesengsem seorang artis cantik saat hadir dalam suatu
acara di rumah salah seorang pengasuh Pondok Kajen, Jawa Tengah. Saking
gemesnya, artis itu dengan santai langsung ngesun (mencium)
pipi Gus Dur tanpa pake permisi. Jelas beberapa di antara mereka yang hadir
langsung dibikin kaget dan bingung. Siapa yang kuat ngeliat kiai nyentrik cuma diem
aja disun
(dicium) artis cantik.
Tak lama kemudian
begitu sudah agak sepi, Gus Mus yang sedang di antara mereka,
langsungnumpahin sederet kalimat yang sudah dari tadi
cuma bisa disimpan di dalam hati.
“Loh Gus, kok Gus Dur diam saja sih disun sama perempuan?’”
Dengan santai dan..
silakan bayangin sendiri gayanya, Gus Dur malah ngasih jawaban sepele.
“Lha wong saya kan nggak bisa
lihat. Ya mbok sampeyan
jangan pengen….”