MENYUSUN NASKAH BERITA
DARI BERBAGAI SUMBER
Anda sadari atau tidak setiap hari Anda telah
menyampaikan berita kepada orang lain secara lisan . Tetapi berita berita
tertulis mungkin jarang Anda susun/ tulis.
Bagaimana menyusun berita yang baik ? Bahasa berita yang
baik mempunyai ciri – ciri [a]
lugas, [b] singkat , [c] mudah dipahami
, [d] masuk akal / logis ,[e] menarik , [f] tidak bermakna ganda , dan [g]
hemat.
a. Lugas
Bahasa berita harus lugas . Artinya , tulisan tidak
dibumbui bunga- bunga bahasa , tidak menggunakan kata-kata berkias yang
muluk-muluk.
b. Singkat
Bahasa yang
lugas menghasilkan bahasa yang singkat , tidak bertele -tele atau
berbelit-belit. Kalimat yang digunakan pendek-pendek. Sebuah kalimat yang baik
tidak lebih dari 20 kata. Kalimat yang
panjang akan sulit dipahami.
c. Mudah dipahami
Bahasa jurnalistik harus mudah dipahami pembacanya.
Karena itu , kalimat perlu disusun secara singkat. angan menggunakan istilah
asing, daerah,atau istilah ilmiah yang tidak dimengerti. Jika memakainya cari
makna atau padanannya.
d. Masuk akal
Artinya , dapat diterima oleh nalar kita .Contoh
kalimat yang tidak logis : Turunlah setelah bus berhenti.
e. Menarik
Maksudnya , merangsang seseorang untuk terus
membacanya . Untuk membuat tulisan menarik ,yang perlu dipertimbangkan adalah
materi berita , sasaran yang dituju, gaya bahasa yang serasi , pilihan kata
yang tepat .
f. Tidak
bermakna ganda
Artinya , tidak menimbulkan banyak penafsiran . Berikut
contoh kalimat bermakna ganda : Istri perwira yang ramah itu menyanyi .( Yang
ramah sang istri atau si perwira ?)
g. Hemat
Orang bijak mengatakan ,”Kian banyak yang Anda katakan ,
makin sedikit yang diingat orang .” Penulis tidak
boleh boros kata . Pemborosan tampak pada kalimat
Berikut
:
Sumpah Pemuda adalah
merupakan …
Ribuan pemuda – pemuda
…
2.
Naskah Berita
Sebuah naskah
berita lengkap seharusnya memenuhi syarat
5W dan 1H yaitu;
What (apa) ; apa
isi berita itu (menunjukkan perwujudan dari peristiwa atau kejadian)
Who (siapa)
; tokoh pelaku dalam berita (yang
menimbulkan peristiwa)
Where (dimana) ; terjadinya
peristiwa (menunjukkan lokasi peristiwa/alamat jelas)
When (kapan) ; terjadinya
peristiwa (siang/malam serta dalam situasi dan kondisi)
Why (mengapa) ; terjadinya peristiwa (menyebutkan penyebab
disertai alasan)
How (bagaimana) ; terjadinya
peristiwa (menunjukkan suatu akibat).
Naskah
berita itu lengkap apabila di dalamnya dapat ditemukan jawaban atas pertanyaan
apa ,siapa , dimana ,kapan,mengapa dan bagaimana. Menulis naskah berita tidak
sama dengan menulis artikel. Perbedaan pokok dari kedua Penulisan itu ialah di dalam naskah berita
pokok permasalahan (inti berita) dirumuskan pada paragraf kedua dan seterusnya
merupakan penjelasan atau penjabaran dari bagian- bagiannya. Sedangkan dalam
naskah artikel, pokok permasalahan (inti masalah) tersebar dalam seluruh naskah dan memusat
pada bagian akhir, yaitu bagian kesimpulan.
3. Membaca Berita
Syarat-syarat
membaca berita yang baik selain memahami cirri-ciri bahasa berita juga harus memperhatikan sebagai berikut:
1.
Membaca dengan menggunakan lafal bacaan
(artikulasi) yang tepat.
2.
Menggunakan intonasi atau tekanan suara dengan
baik.
3. Membaca dengan memperhatikan tanda baca.
Jika hendak membaca berita dihadapan pemirsa, pembaca harus memperhatikan:
Jika hendak membaca berita dihadapan pemirsa, pembaca harus memperhatikan:
1.
Sebelum
membaca naskah berita, naskah harus benar-benar dapat dipahami.
2.
Penampilan
wajar, rapi, dan bersih. Janganlah bersolek berlebihan.
3. pandangan kadang-kadang diarahkan kepemirsa.
4. percaya diri sehingga tidak gugup dalam
membaca naskah berita.
5. luwes dengan senyuman yang sewajarnya.
6.
selalu
berkonsentrasi berpusat pada naskah berita
7.
selalu tampil dengan meyakinkan.
8.
tidak menunjukkan ekspresi yang menyeramkan.
4. Memberikan Tanggapan Berita di Surat Kabar dan di Radio
Melatih
diri dalam menanggapi berita yang dibaca atau didengar , sangat diperlukan
dalam era informasi. Bila pembaca/pendengar berita tidak kritis terhadap berita
tentu akan mengalami kebingungan, keraguan atau ketersesatan dalam menyerap
berita. Memberikan tanggapan terhadap berita di surat kabar berbeda dengan memberikan
tanggapan pada arittikel, opini , atau yang lain. Dalam menanggapi sebuah
berita , seseorang harus memiliki pengetahuan tentang bahasa berita , struktur
berita , dan hal yang diberitakan. Bila hal tersebut tidak dimiliki maka
tanggapan yang dilakukan kurang berkualitas.
5. Hal –hal yang harus diperhatikan dalam
menanggapi berita yaitu :
a. Bahasa yang dipergunakan dalam judul berita dan isi
Bahasa yang dipergunakan dalam
judul berita harus mempunyai daya tarik , singkat , sesuai isi dan komunikatif
sedangkan bahasayang dipergunakan dalam susunan berita harus komunikatif .
b.
Pola susun berita
Pola
susun berita yang baik menggunakan pola piramida terbalik. Pada pola tersebut
semakin ke bawah segi kepentingan berita semakin berkurang . Sebaliknya nilai
yang paling penting terletak pada teras berita. Adapun tubuh berita menguraikan
peristiwa /tanggapan , dan lain–lain.
c. Kelengkapan teras berita dan tubuh berita
Teras berita merupakan hal yang
paling penting sebuah berita . Oleh karena itu teras berita yang baik mengandung jawaban 5W+1H atau asdibimega (apa,siapa,dimana,bilamana,mengapa,dan
bagaimana ). Tubuh berita yang baik
lebih mendominankan penguraian peristiwa ( How / bagaimana )
d.
Pembentukan paragraph
Paragraf berita yang baik tidak terlalu panjang , satu pokok
pikiran dan kalimat – kalimat di dalamnya pendek-pendek ,hal tersebut yang
diinginkan para pembaca pada umumnya. Pembaca cenderung tidak menyenangi
pembentukan paragraf yang panjang
e.
Kesatuan berita
Berita dikatakan memiliki kesatuan bila hal-hal yang
diberitahukan tidak menyimpang dari berita utama dalam teras berita .
f.
Isi berita
Isi berita yang baik harus memenuhi criteria : menjadi bahan
pembicaraan (actual),logis,menarik dan bersumber pada fakta yang bisa
dipertanggungjawab- kan .
6. Hal –hal yang harus diperhatikan oleh penyusun
berita adalah :
- isi mengenai kejadian atau peristiwa yang
hangat
- menggunakan
urutan kronologis yang tepat
- tidak menggunakan pola hubungan sebab-akibat
- menggunakan
pola karangan narasi secara tepat
- menggunakan
pola urutan penyusunan secara bervariatif antara:dedukatif, induktif,
umum-khusus, urutan, tempat, waktu dan sebagainya.
- menggunakan
bentuk piramida terbalik, artinya dari hal-hal pokok ke hah-hal yang
semakin kurang penting.
- memperhatikan heteroginitas kemampuan pembaca
berita.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita
sering mendengarkan berita dari radio maupun TV. Adapun, tanggapan dari berita
yang kita dengar, biasanya bervariasi tergantung kondisi dan latar belakang si
pendengar berita tersebut.
8.
Mengemukakan
Tanggapan Atas Isi Berita atau Laporan
Yang
dimaksud dengan laporan adalah suatu bentuk komunikasi tertulis yang isinya
menyampaikan informasi kepada pihak lain (seseorang/suatu badan) pemberi tugas.
Laporan tertulis harus disampaikan dalam bahasa yang jelas, singkat dan teratur
agar pihak penerima laporan dapat dengan mudah memahami laporan tersebut.
9.
Bahasa
yang digunakan dalam laporan tertulis sebagai berikut :
1)
Lugas dan ringkas, artinya kata-kata
yang digunakan sederhana, tidak bertele-tele, tidak berbasa-basi, tidak
menimbulkan makna ganda (ambiguitas) dan tidak menimbulkan salah tafsir.
2)
Ringkas dan padat, artinya menghindari
kata-kata yang tidak perlu dan harus hemat kata
3)
Lengkap, artinya tidak menimbulkan
pertanyaan dan perlu didukung oleh data yang relevan.
4)
Teliti, artinya ejaan benar dan data
dapat dipercaya.
5)
Sistematis, artinya gagasan diungkapkan
secara tersebut dan urut.
6)
Terpadu, artinya semua pembicaraan terarah
ke sasaran tidak keluar dari topik.
10. Topik Laporan Pada Umumnya adalah
sebagai berikut :
1)
Mengatasi
suatu masalah
2)
Mengambil
suatu keputusan yang lebih efektif
3)
Mengetahui keinginan dan perkembangan
suatu masalah
4)
Mengadakan
pengawasan dan perbaikan
5)
Menemukan
teknik-teknik baru
11. Macam-macam Laporan :
a.
Laporan
formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan berikut :
·
Harus
ada halaman judul.
·
Biasanya
ada sebuah surat
pernyataan.
·
Memiliki
daftar isi.
·
Terdapat
ikhtisar yang mengawasli laporan.
·
Terdapat
bagian yang disebut pendahuluan.
·
Terdapat
kesimpulan dan saran.
·
Isi laporan atas judul-judul dengan
tingkat yang berbeda-beda.
·
Ragam bahasa yang dipergunakan adalah
ragam bahasa resmi.
·
Jika perlu laporan formal disertai
dengan tabel, angka maupun grafik.
- Laporan semiformal adalah apabila
syarat-syarat pada laporan formal tidak semuanya dipenuhi.
- Laporan non formal adalah apabila persyaratan
pada laporan formal sama sekali tidak dipenuhi.
12. Laporan yang lengkap memiliki banyakkegunaan, misalnya :
a.
Merupakan dokumen yang dapat dijadikan
bahan telaah lebih lanjut
- Merupakan sumber pengalaman jika akan
melakukan hal yang sama atau hampir sama.
- Merupakan pertanggungjawaban kepada atasan
atau organisasi.
- Merupakan pelatihan berbuat cermat dan
bertanggungjawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar