Rabu, 24 Februari 2021

Materi Pelatiahan menulis Artikel

 Materi Pelatiahan menulis Artikel

Suhartono, S.Pd

 

Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan di media online maupun cetak (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur pembaca.

 

Isi artikel dapat bermacam - macam, beberapa contoh yang sering kita baca:

1.          Sejarah

2.          Petualangan

3.          Argumentasi

4.          Hasil penelitian

5.          Bimbingan untuk melakukan/mengajarkan sesuatu

 

Artikel disebut juga karangan berupa prosa yang sering kita baca:

 

Deskripsi (gambaran/melukiskan)

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan dengan jelas ha-hal tersebut secara langsung.

 

Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya: Jembatan Suramadu membentang kokoh.

 

Langkah menyusun deskripsi:

1.      Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan,

2.      Tentukan tujuan,

3.      Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan, Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut kepentingan, Kembangkan kerangka menjadi deskripsi

 

Narasi (cerita)

Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.

Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.

 

Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir

Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat menarik/mengikat pembaca.

Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.

Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.

 

Contoh narasi fiksi:

 

Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.

Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?

Langkah menyusun narasi (fiksi):

 

Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.

 

Eksposisi (uraian/penjelasan/memaparkan)

Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.

 

Contoh:

 

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.

Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain: Manfaat kegiatan ekstrakurikuler Peranan majalah dinding di sekolah Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil. Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja.

 

Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

Contoh paparan proses:

Cara mencangkok tanaman:

1.   Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.

2.   Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.

3.   Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.

 

Langkah menyusun eksposisi:

1.      Menentukan topik/ tema

2.      Menetapkan tujuan

3.      Mengumpulkan data dari berbagai sumber

4.      Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih

5.      Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

 

Argumentasi (pembuktian pendapat/ide/gagasan/opini)

Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.

 

Contoh:

 

Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya: Disiplin kunci sukses berwirausaha Teknologi komunikasi harus segera dikuasai Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial Langkah menyusun argumentasi: Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

 

Persuasi (bisa mempengaruhi/mengajak/membujuk/merayu/meyakinkan)

Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

 

Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: Katakan tidak pada NARKOBA Hemat energi demi generasi mendatang Hutan sahabat kita Hidup sehat tanpa rokok Membaca memperluas cakrawala Langkah menyusun persuasi: Menentukan topik/ tema Merumuskan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi

 

 

Contoh Teks Artikel tentang Covid-19

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Contoh Teks Artikel tentang Covid-19",

 

KOMPAS.com - Teks artikel adalah salah satu karya tulis yang berisikan opini dan fakta. Artinya opini yang ada dalam artikel wajib disertai dengan fakta dan data yang sesuai dengan konteks opini tersebut. Artikel juga bersifat faktual dan informatif. Artinya artikel yang ditulis sesuai dengan fakta dan ditujukan untuk memberi informasi atau pengetahuan kepada pembaca. Berikut adalah contoh teks artikel tentang Covid-19: 

 Contoh 1 

Protokol Kesehatan Saat Pandemi Covid-19

 Jumlah kasus infeksi virus corona di Indonesia kian meningkat. Bertambahnya jumlah kasus ini membuat angka infeksi Covid-19 di Indonesia menembus angka 1 juta.

Sudah seharusnya kita lebih patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditentukan Pemerintah Indonesia.

Protokol kesehatan ini ditujukan untuk mencegah penularan virus corona dan meminimalisir bertambahnya angka kasus infeksi.

Protokol kesehatan tersebut meliputi menggunakan masker, rajin mencuci tangan, serta wajib menjaga jarak. Hal ini bukanlah hal yang mudah, karena bukan merupakan suatu kebiasaan untuk kita semua.

Namun, kita harus bekerja lebih keras lagi untuk selalu mengingatkan diri sendiri, orang di sekitar kita, serta orang lain untuk terus menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi penambahan kasus dan pandemi segera berakhir.

Pertambahan kasus ini bukan hanya menjadi momen yang paling menyedihkan. Namun, juga untuk menjadi pengingat agar kita senantiasa menjalankan protokol kesehatan.



Contoh 2:

 

Vaksinasi Covid-19, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui dalam Vaksin Sinovac

 

Vaksinasi Covid-19 telah dimulai, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksin menggunakan vaksin Sinovac.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Emergency Use Authorization (EUA) telah memberikan izin atas penggunaan vaksin Sinovac.

Masih ada masyarakat yang merasa ragu tentang keamanan serta halal atau tidaknya vaksin Sinovac. Untuk mengatasi keraguan tersebut, ada empat hal yang harus diketahui tentang vaksin Sinovac.

Pertama adalah efikasi. Berdasarkan uji klinis fase 3 yang telah dilakukan di Bandung, vaksin Sinovac memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3 persen. Angka ini sudah memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).

Kedua adalah efek samping. Dikatakan jika vaksin Sinovac buatan China ini, tidak memiliki efek samping yang serius.

Ketiga adalah halal. Berdasarkan fatwa MUI pada 11 Januari 2021, vaksin Sinovac dinyatakan suci dan halal. Selain itu, vaksin ini dapat digunakan oleh umat Islam selama keamanannya terjamin.

Keempat adalah reaksi. Sesaat setelah divaksin, akan ada beberapa reaksi, seperti kemerahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, dan lain sebagainya.

Berbagai asumsi tentang aman atau tidaknya serta halal atau tidaknya, telah terjawab. Maka dari itu sudah sebaiknya kita mengikuti anjuran pemerintah agar kasus Covid-19 di Indonesia dapat semakin berkurang serta pandemi segera berakhir.



Sumber:

https://sman8sby.blogspot.com/

https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/28/154247369/contoh-teks-artikel-tentang-covid-19?page=all.

 

 

 

Selasa, 19 Januari 2021

Soal Essay Bahasa Indonesia K13 Kelas XI Semester 2

 

Soal Essay Bahasa Indonesia K13 Kelas XI Semester 2

 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan  berikut dengan jelas!

 

1.     Apa yang dimaksud proposal?          (score 1)

2.     Tujuan proposal adalah….    (score 1)

3.     Jenis proposal yang lebih sering digunakan di bidang akademisi adalah proposal…..        (score 1)

4.     Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu…..(score 1)

5.     Hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan proposal adalah ….(score 1)

6.     Sebutkan Susunan yang tepat kerangka proposal ?       (score 2)

7.     Proposal penelitian harus disusun secara ……(score 1)

8.     Rencana jadwal yang akan dilakukan dalam penelitian secara berencana antara lain …. (score 1)

9.     Bagian-bagian proposal antara lain …..(score 1)

10.   Kata proposal berasal dari bahasa inggris yang di dalam bahasa Indonesia mempunyai pengertian…. (score 1)

11.   Sebutkan sistematis penulisan proposal!   (score 2)

12.   Jelaskan tujuan dibuatnya proposal!           (score 2)

13.   Apakah Fungsi proposal!       (score 2)

14.   Sebutkan unsur-unsur proposal!     (score 2)

15.   Bagian pelengkap penutup dalam proposal berisi …..(score 1)


Download soal

disiniSOAL ESSAY

atau

disini SOAL ESSAY





Senin, 18 Januari 2021

Soal Essay bahasa Indonesia kelas 10 semester genap

 Soal Essay bahasa Indonesia kelas 10 semester genap 

 

1.     Sebutkan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengonstruksi teks negoisasi!

        (score 2)

2.     Sebutkan berbagai tujuan yang dicapai dari teks negosisasi!

        (score 2)

 3.     Sebutkan ciri-ciri dari teks negoisasi jika dilihat berdasarkan isinya!

        (score 2)

4.     Jelaskan tentang bagian-bagian dari struktur teks negoisasi!

        (score 2)

 5.  Bagian isi dalam teks negoisasi terdiri atas penyampaian materi, serta tawar-menawar dan penyelesaian               masalah. Jelaskan tentang pernyataan tersebut!

       (score 2)

6.     Sebutkan kaidah teks negoisasi yang baik!

        (score 2)

7.     Jelaskan tentang bagian orientasi dari teks negoisasi kompleks!

        (score 2)

8.     Jelaskan tentang inti dari teks negoisasi!

        (score 1)

 9.     Apa yang dimaksud dengan mengevaluasi teks negoisasi!

        (score 1)

10.    Apa yang dimaksud dengan teks negoisasi?

        (score 1)

11.    hal-hal apa sajakah yang perlu dinegosiasikan!

        (score 1)

12.    Sebutkan struktur teks negosiasi!

        (score 2)

 

Download soal 

disini : SOAL ESSAY

atau

disini : SOAL ESSAY






Rabu, 18 November 2020

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) SEMESTER 1 TAHUN 2019/2020 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI

 

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) SEMESTER 1

TAHUN 2019/2020 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SMA KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI

 

A.   TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI (LHO)

 

1.  mengidentifikasi isi teks laporan hasil observasi dengan benar.

2.  menentukan gagasan pokok paragraf dengan benar.

3.  menentukan kalimat utama paragraf dengan benar.

4.  menyusun ringkasan isi teks laporan hasil observasi dengan benar.

5.  melengkapi bagian rumpang sesuai struktur teks LHO dengan tepat.

6.  menentukan pasangan kalimat pengklasifikasian yang baik dengan tepat.

7.  menentukan kalimat deskripsi dalam teks LHO dengan tepat.

8.  mengidentifikasi frasa verba atau frasa nomina  dalam teks LHO dengan tepat.

9.   menentukan kalimat simpleks/kompleks  dengan tepat.

10. memperbaiki kesalahan berbahasa dalam teks LHO dengan tepat.

11. menulis teks laporan hasil observasi dalam dua atau tiga paragraf dengan struktur (a) pernyataan umum, (b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat berdasarkan data-data yang disajikan.

 

B. TEKS EKSPOSISI

1.  mengidentifikasi tesis, argumen, dan rekomendasi/penegasan ulang pendapat dengan tepat.

2.  menentukan kalimat fakta dan opini dalam paragraf dengan tepat.

3.   menentukan kalimat ringkasan isi teks dengan tepat.

4.   menentukan gagasan pokok dan gagasan penjelas dengan tepat.

5.   menentukan makna istilah dalam teks eksposisi dengan tepat.

6.   menentukan adjektiva, afiksasi,  atau kalimat verbal dalam teks eksposisi dengan tepat.

7.   menentukan gagasan penjelas yang sesuai dengan tepat.

8.   memperbaiki kesalahan berbahasa dalam teks eksposisi dengan tepat.

9.   menyusun teks eksposisi sepanjang dua atau tiga paragraf dengan struktur  (a) penyampaian pendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan ulang pendapat dengan tema tertentu.

 

C. TEKS ANEKDOT

1.  mengidentifikasi penyebab kelucuan dengan tepat.

2.  menganalisis kritik yang disampaikan dengan tepat.

3.   menganalisis makna tersirat/pesan yang disampaikan dengan tepat.

4.   membandingkan dua teks anekdot dengan tepat.

5.  mengidentifikasi struktur teks anekdot dengan tepat.

6.  menentukan pihak yang dikritik dengan tepat.

7.  menganalisis unsur kebahasaan teks dengan tepat.

8.   menganalisis unsur kebahasaan teks dengan tepat.

9.   menganalisis unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks anekdot dengan tepat.

 

D. TEKS HIKAYAT

1.  mengidentifikasi isi hikayat dengan tepat.

2.  mengidentifikasi karakteristik hikayat dengan tepat.

3.  mengidentifikasi nilai-nilai hikayat dengan tepat.

4.   menjelaskan kesesuaian nilai-nilai hikayat dengan kehidupan sekarang

5.   menentukan amanat hikayat dengan tepat.

6.  mengidentifikasi karakteristik bahasa hikayat dengan tepat.

7.  membandingkan penggunaan bahasa kedua kutipan dengan tepat.

8.   membandingkan nilai dalam kedua kutipan dengan tepat.

 

9.  menjelaskan pokok isi hikayat, nilai yang terkandung di dalamnya, dan amanat yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.

 

Kisi-Kisi Buku Pengayaan Kelas X

1.   Disajikan kutipan penggalan buku nonfiksi, siswa dapat menentukan pokok masalah yang dibicarakan dengan tepat

2.   Disajikan kutipan penggalan buku nonfiksi, siswa dapat menentukan kalimat pertanyaan sesuai isi teks dengan tepat.

3.   Disajikan kutipan penggalan buku nonfiksi yang menggunakan istilah, siswa dapat menentukan makna istilah dengan tepat.

4.   Disajikan kutipan penggalan buku nonfiksi, siswa dapat menuliskan ringkasan isi teks dengan tepat.

5.   Disajikan penggalan novel, siswa dapat menentukan cara pendeskrepsian watak tokoh dengan tepat.

6.   Disajikan penggalan novel, siswa dapat menunjukkan kalimat yang membuktikan watak tokoh dengan tepat.

7.   Disajikan penggalan novel, siswa dapat menentukan nilai cerita dengan tepat.

8.   Disajikan penggalan novel, siswa dapat menentukan amanat cerita dengan tepat.

9.   Disajikan lima paragraf penggalan teks nonfiksi, siswa dapat mengonversi penggalan teks dalam dialog dengan tepat

Rabu, 05 Desember 2018

BIOGRAFI MENGENANG N.H. DINI


MENGENANG N.H. DINI

Profil dan Biodata Nh. Dini



Nama Lengkap :     Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin
Alias                  :     NH Dini
Profesi               :     Sastrawan
Agama              :     Islam
Tempat Lahir    :     Semarang, Jawa Tengah
Tanggal Lahir    :     Sabtu, 29 Februari 1936
Ayah                 :     Saljowidjojo
Ibu                    :     Kusaminah
Suami                :     Yves Coffin
Anak                 :     Marie Claire Lintang, Pierre Louris Padang

Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau lebih dikenal dengan nama NH Dini adalah sastrawan, novelis, dan feminis Indonesia.


Sejarah hidup

NH Dini dilahirkan dari pasangan Saljowidjojo dan Kusaminah. Ia anak bungsu dari lima bersaudara, ulang tahunnya dirayakan empat tahun sekali. Masa kecilnya penuh larangan. Konon ia masih berdarah Bugis, sehingga jika keras kepalanya muncul, ibunya acap berujar, “Nah, darah Bugisnya muncul".

NH Dini mengaku mulai tertarik menulis sejak kelas tiga SD. Buku-buku pelajarannya penuh dengan tulisan yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaannya sendiri. Ia sendiri mengakui bahwa tulisan itu semacam pelampiasan hati. Ibu Dini adalah pembatik yang selalu bercerita padanya tentang apa yang diketahui dan dibacanya dari bacaan Panji Wulung, Penyebar Semangat, Tembang-tembang Jawa dengan Aksara Jawa dan sebagainya. Baginya, sang ibu mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk watak dan pemahamannya akan lingkungan.

Sekalipun sejak kecil kebiasaan bercerita sudah ditanamkan, sebagaimana yang dilakukan ibunya kepadanya, ternyata Dini tidak ingin jadi tukang cerita. la malah bercita-cita jadi sopir lokomotif atau masinis. Tapi ia tak kesampaian mewujudkan obsesinya itu hanya karena tidak menemukan sekolah bagi calon masinis kereta api.

Kalau pada akhirnya ia menjadi penulis, itu karena ia memang suka cerita, suka membaca dan kadang-kadang ingin tahu kemampuannya. Misalnya sehabis membaca sebuah karya, biasanya dia berpikir jika hanya begini saya pun mampu membuatnya. Dan dalam kenyataannya ia memang mampu dengan dukungan teknik menulis yang dikuasainya.

Dini ditinggal wafat ayahnya semasih duduk di bangku SMP, sedangkan ibunya hidup tanpa penghasilan tetap. Mungkin karena itu, ia jadi suka melamun. Bakatnya menulis fiksi semakin terasah di sekolah menengah. Waktu itu, ia sudah mengisi majalah dinding sekolah dengan sajak dan cerita pendek. Dini menulis sajak dan prosa berirama dan membacakannya sendiri di RRI Semarang ketika usianya 15 tahun. Sejak itu ia rajin mengirim sajak-sajak ke siaran nasional di RRI Semarang dalam acara Tunas Mekar.

Karier

Peraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari Pemerintah Thailand ini sudah telanjur dicap sebagai sastrawan di Indonesia, padahal ia sendiri mengaku hanyalah seorang pengarang yang menuangkan realita kehidupan, pengalaman pribadi dan kepekaan terhadap lingkungan ke dalam setiap tulisannya. Ia digelari pengarang sastra feminis. Pendiri Pondok Baca NH Dini di Sekayu, Semarang ini sudah melahirkan puluhan karya.

Beberapa karya Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin yang dikenal dengan nama NH Dini, ini yang terkenal, di antaranya Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975) atau Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), Hati yang Damai (1998), belum termasuk karya-karyanya dalam bentuk kumpulan cerpen, novelet, atau cerita kenangan. Budi Darma menyebutnya sebagai pengarang sastra feminis yang terus menyuarakan kemarahan kepada kaum laki-laki. Terlepas dari apa pendapat orang lain, ia mengatakan bahwa ia akan marah bila mendapati ketidakadilan khususnya ketidakadilan gender yang sering kali merugikan kaum perempuan. Dalam karyanya yang terbaru berjudul Dari Parangakik ke Kamboja (2003), ia mengangkat kisah tentang bagaimana perilaku seorang suami terhadap isterinya. Ia seorang pengarang yang menulis dengan telaten dan produktif, seperti komentar Putu Wijaya; 'kebawelan yang panjang.'

Hingga kini, ia telah menulis lebih dari 20 buku. Kebanyakan di antara novel-novelnya itu bercerita tentang wanita. Namun banyak orang berpendapat, wanita yang dilukiskan Dini terasa “aneh”. Ada pula yang berpendapat bahwa dia menceritakan dirinya sendiri. Itu penilaian sebagian orang dari karya-karyanya. Akan tetapi terlepas dari semua penilaian itu, karya NH Dini adalah karya yang dikagumi. Buku-bukunya banyak dibaca kalangan cendekiawan dan jadi bahan pembicaraan sebagai karya sastra.

Bukti keseriusannya dalam bidang yang ia geluti tampak dari pilihannya, masuk jurusan sastra ketika menginjak bangku SMA di Semarang. Ia mulai mengirimkan cerita-cerita pendeknya ke berbagai majalah. Ia bergabung dengan kakaknya, Teguh Asmar, dalam kelompok sandiwara radio bernama Kuncup Berseri. Sesekali ia menulis naskah sendiri. Dini benar-benar remaja yang sibuk. Selain menjadi redaksi budaya pada majalah remaja Gelora Muda, ia membentuk kelompok sandiwara di sekolah, yang diberi nama Pura Bhakti. Langkahnya semakin mantap ketika ia memenangi lomba penulisan naskah sandiwara radio se-Jawa Tengah. Setelah di SMA Semarang, ia pun menyelenggarakan sandiwara radio Kuncup Seri di Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang. Bakatnya sebagai tukang cerita terus dipupuk.

Pada 1956, sambil bekerja di Garuda Indonesia Airways (GIA) di Bandara Kemayoran, Dini menerbitkan kumpulan cerita pendeknya, Dua Dunia. Sejumlah bukunya bahkan mengalami cetak ulang sampai beberapa kali - hal yang sulit dicapai oleh kebanyakan buku sastra. Buku lain yang tenar karya Dini adalah Namaku Hiroko dan Keberangkatan. la juga menerbitkan serial kenangan, sementara cerpen dan tulisan lain juga terus mengalir dari tangannya. Walau dalam keadaan sakit sekalipun, ia terus berkarya.

Dini dikenal memiliki teknik penulisan konvensional. Namun, menurutnya teknik bukan tujuan melainkan sekadar alat. Tujuannya adalah tema dan ide. Tidak heran bila kemampuan teknik penulisannya disertai dengan kekayaan dukungan tema yang sarat ide cemerlang. Dia mengaku sudah berhasil mengungkapkan isi hatinya dengan teknik konvensional.

Ia mengakui bahwa produktivitasnya dalam menulis termasuk lambat. Ia mengambil contoh bukunya yang berjudul Pada Sebuah Kapal, prosesnya hampir sepuluh tahun sampai buku itu terbit padahal mengetiknya hanya sebulan. Baginya, yang paling mengasyikkan adalah mengumpulkan catatan serta penggalan termasuk adegan fisik, gagasan dan lain-lain. Ketika ia melihat melihat atau mendengar yang unik, sebelum tidur ia tulis tulis dulu di buku catatan dengan tulis tangan.

Pengarang yang senang tanaman ini, biasanya menyiram tanaman sambil berpikir, mengolah dan menganalisis. la merangkai sebuah naskah yang sedang dikerjakannya. Pekerjaan berupa bibit-bibit tulisan itu disimpannya pada sejumlah map untuk kemudian ditulisnya bila sudah terangkai cerita.

Dini dipersunting Yves Coffin, Konsul Prancis di Kobe, Jepang, pada 1960. Dari pernikahan itu ia dikaruniai dua anak, Marie-Claire Lintang (lahir pada 1961) dan Pierre Louis Padang (lahir pada 1967). Anak sulungnya kini menetap di Kanada, dan anak bungsunya menetap di Prancis.

Sebagai konsekuensi menikah dengan seorang diplomat, Dini harus mengikuti ke mana suaminya ditugaskan. Ia diboyong ke Jepang, dan tiga tahun kemudian pindah ke Pnom Penh, Kamboja. Kembali ke negara suaminya, Prancis, pada 1966, Dini melahirkan anak keduanya pada 1967. Selama ikut suaminya di Paris, ia tercatat sebagai anggota Les Amis dela Natura (Green Peace). Dia turut serta menyelamatkan burung belibis yang terkena polusi oleh tenggelamnya kapal tanker di pantai utara Perancis.

Setahun kemudian ia mengikuti suaminya yang ditempatkan di Manila, Filipina. Pada 1976, ia pindah ke Detroit, AS, mengikuti suaminya yang menjabat Konsul Jenderal Prancis. Dini berpisah dengan suaminya, Yves Coffin pada 1984, dan mendapatkan kembali kewarganegaraan RI pada 1985 melalui Pengadilan Negeri Jakarta.

Mantan suaminya masih sering berkunjung ke Indonesia. Dini sendiri pernah ke Kanada ketika akan mengawinkan Lintang, anaknya. Lintang sebenarnya sudah melihat mengapa ibunya berani mengambil keputusan cerai. Padahal, waktu itu semua orang menyalahkannya karena dia meninggalkan konstitusi perkawinan dan anak-anak. Karena itulah ia tak memperoleh apa-apa dari mantan suaminya itu. Ia hanya memperoleh 10.000 dollar AS yang kemudian digunakannya untuk membuat pondok baca anak-anak di Sekayu, Semarang.

Dini yang pencinta lingkungan dan pernah ikut Menteri KLH Emil Salim menggiring Gajah Lebong Hitam, tampaknya memang ekstra hati-hati dalam memilih pasangan setelah pengalaman panjangnya bersama diplomat Perancis itu. la pernah jatuh bangun, tatkala terserang penyakit 1974, di saat ia dan suaminya sudah pisah tempat tidur. Kala itu, ada yang bilang ia terserang tumor, kanker. Namun sebenarnya kandungannya amoh sehingga blooding, karena itu ia banyak kekurangan darah. Secara patologi memang ada sel asing. Kepulangannya ke Indonesia dengan tekad untuk menjadi penulis dan hidup dari karya-karyanya, adalah suatu keberanian yang luar biasa. Dia sendiri mengaku belum melihat ladang lain, sekalipun dia mantan pramugrari GIA, mantan penyiar radio dan penari. Tekadnya hidup sebagai pengarang sudah tak terbantahkan lagi.

Mengisi kesendiriannya, ia bergiat menulis cerita pendek yang dimuat berbagai penerbitan. Di samping itu, ia pun aktif memelihara tanaman dan mengurus pondok bacanya di Sekayu. Sebagai pencinta lingkungan, Dini telah membuat tulisan bersambung di surat kabar Sinar Harapan yang sudah dicabut SIUPP-nya, dengan tema transmigrasi.

Menjadi pengarang selama hampir 60 tahun tidaklah mudah. Baru dua tahun terakhir ini, ia menerima royalti honorarium yang bisa menutupi biaya hidup sehari-hari. Tahun-tahun sebelumnya ia mengaku masih menjadi parasit. Ia banyak dibantu oleh teman-temannya untuk menutupi biaya makan dan pengobatan.

Tahun 1996-2000, ia sempat menjual-jual barang. Dulu, sewaktu masih di Prancis, ia sering dititipi tanaman, kucing, hamster, kalau pemiliknya pergi liburan. Ketika mereka pulang, ia mendapat jam tangan dan giwang emas sebagai upah menjaga hewan peliharaan mereka. Barang-barang inilah yang ia jual untuk hidup sampai tahun 2000.

Dini kemudian sakit keras, hepatitis-B, selama 14 hari. Biaya pengobatannya dibantu oleh Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto. Karena ia sakit, ia juga menjalani USG, yang hasilnya menyatakan ada batu di empedunya. Biaya operasi sebesar tujuh juta rupiah serta biaya lain-lain memaksa ia harus membayar biaya total sebesar 11 juta. Dewan Kesenian Jawa Tengah, mengorganisasi dompet kesehatan Nh Dini. Hatinya semakin tersentuh ketika mengetahui ada guru-guru SD yang ikut menyumbang, baik sebesar 10 ribu, atau 25 ribu. Setelah ia sembuh, Dini, mengirimi mereka surat satu per satu. Ia sadar bahwa banyak orang yang peduli kepadanya. Sejak 16 Desember 2003, ia kemudian menetap di Sleman, Yogyakarta. Ia yang semula menetap di Semarang, kini tinggal di kompleks Graha Wredha Mulya, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Kanjeng Ratu Hemas, istri Sultan Hamengku Buwono X yang mendengar kepindahannya, menyarankan Dini membawa serta perpustakaannya. Padahal empat ribu buku dari tujuh ribu buku perpustakaannya, sudah ia hibahkan ke Rotary Club Semarang.

Alhasil, Dini di Yogya tetap menekuni kegiatan yang sama ia tekuni di Semarang, membuka taman bacaan. Kepeduliannya, mengundang anak-anak di lingkungan untuk menyukai bacaan beragam bertema tanah air, dunia luar, dan fiksi. Ia ingin anak-anak di lingkungannya membaca sebanyak-banyaknya buku-buku dongeng, cerita rakyat, tokoh nasional, geografi atau lingkungan Indonesia, cerita rekaan dan petualangan, cerita tentang tokoh internasional, serta pengetahuan umum. Semua buku ia seleksi dengan hati-hati. Jadi, Pondok Baca Nh Dini yang lahir di Pondok Sekayu, Semarang pada 1986 itu, sekarang diteruskan di aula Graha Wredha Mulya. Ia senantiasa berpesan agar anak-anak muda sekarang banyak membaca dan tidak hanya keluyuran. Ia juga sangat senang kalau ada pemuda yang mau jadi pengarang, tidak hanya jadi dokter atau pedagang. Lebih baik lagi jika menjadi pengarang namun mempunyai pekerjaan lain.

Dalam kondisinya sekarang, ia tetap memegang teguh prinsip-prinsip hidupnya. Ia merasa beruntung karena dibesarkan oleh orang tua yang menanamkan prinsip-prinsip hidup yang senantiasa menjaga harga diri. Mungkin karena itu pulalah NH Dini tidak mudah menerima tawaran-tawaran yang mempunyai nilai manipulasi dan dapat mengorbankan harga diri.

Ia juga pernah ditawari bekerja tetap pada sebuah majalah dengan gaji perbulan. Akan tetapi dia memilih menjadi pengarang yang tidak terikat pada salah satu lembaga penerbitan. Bagi Dini, kesempatan untuk bekerja di media atau perusahaan penerbitan sebenarnya terbuka lebar. Namun seperti yang dikatakannya, ia takut kalau-kalau kreativitasnya malah berkurang. Untuk itulah ia berjuang sendiri dengan cara yang diyakininya; tetap mempertahankan kemampuan kreatifnya.

Menyinggung soal seks, khususnya adegan-adegan yang dimunculkan dalam karya-karyanya, ia menganggapnya wajar-wajar saja. Begitulah spontanitas penuturan pengarang yang pengikut kejawen ini. la tak sungkan-sungkan mengungkapkan segala persoalan dan kisah perjalanan hidupnya melalui karya-karya yang ditulisnya

Karya

Beberapa bukunya yang terkenal di antaranya:
1.               Pada Sebuah Kapal
2.               Hati yang Damai
3.               Padang Ilalang di Belakang Rumah
4.               Sekayu
5.               Pertemuan Dua Hati
6.               Keberangkatan
7.               La Barka
8.               Monumen
9.               Istri Konsul
10.           Sebuah Lorong di Kotaku
11.           Kemayoran
12.           Tirai Menurun
13.           Langit dan Bumi Sahabat Kami
14.           Namaku Hiroko
15.           Argenteuil
16.           Dari Rue Saint Simon ke Jalan Lembang
17.           Dua Dunia, buku kumpulan cerita pendek

Pendidikan

SD di Semarang, 1950
SMP di Semarang. 1953 -SMA di Semarang, 1956
Kursus Pramugari GIA di Jakarta, 1956
Kursus B 1, Sejarah, 1957-1959

Karir

Pramugari GIA (Garuda Indonesia Airways) (1950-1960)
Anggota Wahana Lingkungan Hidup
Anggota Forum Komunikasi Generasi Muda Keluarga Berencana

Penghargaan

Penghargaan Sastra Terbaik dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)
SEA Write Award bidang sastra dari Pemerintah Thailand

Sastrawati NH Dini (82) meninggal dunia di RS Elisabeth Semarang, Selasa (4/12/2018). NH Dini meninggal setelah mengalami kecelakaan di Jalan Tol KM 10 Kota Semarang. Dari sejumlah informasi yang dihimpun, NH Dini mengalami kecelakaan setelah mobil yang dikendarainya terlibat kecelakaan dengan sebuah truk. Kecelakaan terjadi saat mobil Toyota Avanza yang dikendarainya dari Gayamsari menuju Tembalang lewat jalan tol. Baca juga: Sastrawan NH Dini Tutup Usia Akibat Kecelakaan   Saat tanjakan tol Tembalang, sebuah truk bernomor polisi AD 1536 JU kebetulan berjalan di depan mobil yang ditumpangi. Truk itu berhenti mendadak karena mengalami kerusakan mesin. Saat pengemudi mencoba memperbaiki dan melanjutkan perjalanan, tiba-tiba truk berjalan mundur. Truk membentur mobil Mobil Toyota Avanza yang tepat berada di belakangnya. Akibatnya, NH Dini bersama sopir mobil Avanza dilarikan ke Rumah Sakit Elizabeth. Sang sopir mengalami luka di bagian tangan dan kaki. Sedangkan NH Dini mengalami luka di bagian kaki dan kepala. Naas, saat dibawa ke RS, NH Dini meninggal dunia. "Diduga pengemudi truk tidak bisa mengendalikan laju kendaraan, lalu berjalan mundur. Truk kemudian membentur kendaraan yang ada di belakangnya," ucap Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi, saat dihubungi, Selasa. Saat ini, jenazah NH Dini disemayamkan di RS Elizabeth Semarang. NH Dini meninggal sekitar 16.30 WIB setelah menjalani perawatan MRI di Instalasi Gawat Darurat rumah sakit tersebut.

Masa senja

Berdasarkan wawancara CNN Indonesia dengan keluarga NH Dini, sang novelis tidak sama dengan orang tua lain yang tinggal di panti. Kalau lainnya dititipkan, ia menitipkan diri sendiri. Alasannya, tak ingin merepotkan orang lain. Bahkan soal keuangan, NH Dini masih sangat mandiri.

Ia masih membimbing skripsi, mengisi acara seminar, bahkan bolak-balik ke Jakarta jika ada undangan seni di Taman Ismail Marzuki. Usia senja tak menghalanginya naik pesawat dan bepergian sendiri. Jika butuh bantuan, ia sendiri yang menghubungi maskapai untuk meminta kursi roda.

NH Dini juga masih menulis. Namun, keluarga tak tahu detail apa yang sedang digarapnya. Yang jelas pada 2003 ia masih menelurkan buku Dari Parangakik ke Kampuchea yang masih diminati.



Sebelum wafat, NH Dini tinggal di Panti Wredha Langen Wedharsih, Ungaran.


Selamat tinggal novelis hebat pejuang perempuan.



Sumber: dari berbagai sumber

Sabtu, 01 Desember 2018

Bahasa Indonesia, Inggris atau Jawa yang Paling Sederhana?



Indonesia  :    tunggu sebentar
Inggris       :    wait for a minute
Jawa          : ​   sik​

Indonesia  :    aku tidak mau itu
Inggris       :    I don't want it
Jawa          : ​   'moh​

Indonesia  :    Terbang sangat cepat
Inggris       :    Flying so fast
Jawa          : ​   weerÅ•r​

Indonesia  :    Apa yang terjadi?
Inggris       :    What happen?
Jawa          :    ngopo ?​

Indonesia  :    aku tidak peduli
Inggris       :    I don't care
Jawa          : ​   Prétt ......​

Indonesia  :    tak percaya
Inggris       :    I don't believe
Jowo         :    mbèl​

Indonesia :    ini untukmu
Inggris       :    this is for you
Jowo         :    nyoh​

Indonesia  :    saya tidak tahu
Inggris       :    I don't know
Jowo         :    mbuh 

Indonesia  :    jalur tidak resmi
Inggris       :    unofficial line
Jowo         :    Mbludus

Indonesia  :    mendadak bangun
Inggris       :    suddenly woke up
Jowo         :    Nglilir

Indonesia  :    tidur nyenyak
Inggris       :    sleep well
Jowo         :    Angler



Penulisan yang Benar Kata Terimakasih atau terima kasih?



Terimakasih atau terima kasih?
1.     ini berupa kata majemuk
2.     dari dua suku kata
3.     kata 'terima' bermakna memeroleh/mendapatkan
4.     kata 'kasih' berupa homonim sebagai ujaran yg bermakna perasaan/sayang

Jadi ini majemuk idiom yg bermakna menyambut  pemberian. Maka penulisannya dipisah"terima kasih" demikian.