Kalimat
Tidak Efektif
Kalimat
tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat
yang terdapat pada kalimat efektif.
Sebab-Sebab
Ketidakefektifan Kalimat
1.
kontaminasi= merancukan 2 struktur benar 1 struktur salah
contoh:
diperlebar,
dilebarkan diperlebarkan (salah)
memperkuat,
menguatkan memperkuatkan (salah)
sangat
baik, baik sekali sangat baik sekali (salah)
saling
memukul, pukul-memukul saling pukul-memukul (salah)
Di
sekolah diadakan pentas seni. Sekolah mengadakan pentas seni Sekolah
mengadakan pentas seni (salah)
2.
pleonasme= berlebihan, tumpang tindih
contoh :
para
hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)
para
bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)
banyak
siswa-siswa (banyak siswa)
saling
pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna ‘saling’)
agar
supaya (agar bersinonim dengan supaya)
disebabkan
karena (sebab bersinonim dengan karena)
3.
tidak memiliki subjek
contoh:
Buah
mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar)
Di
dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) ??
Di
dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah)
4.
adanya kata depan yang tidak perlu
Perkembangan
daripada teknologi informasi
sangat pesat.
Kepada siswa kelas I berkumpul di aula.
Selain
daripada bekerja, ia juga
kuliah.
5.
salah nalar
waktu
dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang dipersilahkan)
Mobil
Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa menolak?)
Silakan
maju ke depan. (maju selalu ke depan)
Adik
mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas)
Pak,
saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di belakang)
Saya
absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk, seharusnya presensi)
Bola
gagal masuk gawang. (Ia gagal meraih prestasi) (kata gagal lebih untuk subjek
bernyawa)
6. kesalahan pembentukan kata
mengenyampingkan
seharusnya mengesampingkan
menyetop
seharusnya menstop
mensoal
seharusnya menyoal
ilmiawan
seharusnya ilmuwan
sejarawan
seharusnya ahli sejarah
7.
pengaruh bahasa asing
Rumah
di mana ia tinggal … (the house where he lives …) (seharusnya tempat)
Sebab-sebab
daripada perselisihan … (cause of the quarrel) (kata daripada dihilangkan)
Saya
telah katakan … (I have told) (Ingat: pasif persona) (seharusnya telah saya katakan)
8.
pengaruh bahasa daerah
sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah hadir)
oleh
saya. (Sunda: ku abdi) (seharusnya
diganti dengan kalimat pasif persona)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar