Minggu, 01 September 2013



Berikut ini adalah penulisan kata asli dan kata serapan yang sesuai dengan Pedoman Ejaan  yang  Disempurnakan.

grup                 (bukan group)
saus                 (bukan saos)
manajemen       (bukan managemen atau menejemen)
pikir                  (bukan fikir)
atlet                  (bukan atlit)
takwa                (bukan taqwa)
kyai                  (bukan kiai)
kuil                   (bukan kuwil)
klub                  (bukan kleb)
plat                   (bukan pelat)
perbankan         (bukan perbangan)
konvensional     (bukan konfensional)
survei               (bukan survey atau surfei)
modern             (bukan moderen)
ekspresi            (bukan expresi)
foto                  (bukan poto atau photo)
fotokopi           (bukan photocopy)
telepon            (bukan tilpun atau telefon)
komputer          (bukan computer)
eksemplar         (bukan exemplar)
laptop              (bukan leptop)
wasalam           (bukan wassalam)
fotografer         (bukan fotographer)
helm                 (bukan helem)
sutera               (bukan sutra)
pensil               (bukan pencil)
pulpen              (bukan bulpen)
esai                  (bukan esei)
manajer            (bukan manager atau menejer)
ilustrasi            (bukan ilusterasi)
supervisi           (bukan superfisi)
pikir                  (bukan fikir)
katalog             (bukan katalok)
vakum              (bukan fakum)
putri                 (puteri)
rapor                (bukan raport)
negeri               (bukan negri)
kritik                 (bukan keritik)
keriting             (bukan kriting)
relatif                (bukan relativ)
notulen            (bukan notula)
hakikat              (bukan hakekat)
November         (bukan Nopember)
paragraf            (bukan paragrap)
alinea                (bukan alinia)
kriminal             (bukan kriminil)
nasihat             (bukannasehat)
praktik               (bukan praktek)
teknik                (bukan tehnik)
analisis             (bukan analisa)
frase                 (bukan frasa)
moral                (bukan moril)
spiritual             (bukan spirituil)
konseptual        (bukan konseptuil)
karier                (karir)
bus                   (bukan bis)
truk                   (bukan trek)
rezeki                (bukan rizki)
putra                 (bukan putera)
sastra               (bukan sastera)
target                (bukan tarjet)
orisinal             (bukanorisinil)
aktif                  (bukan aktiv)
aktivitas            (bukan aktifitas)
Februari            (bukan Pebruari)
jadwal               (bukan jadual)
kualitas             (bukan kwalitas)
kuantitas           (bukan kwantitas)
Jumat               (bukan Jum’at)
Senin                (bukan Senen)
tim                    bukan team)
Al Quran           (bukan Al Qur’an)
kwitansi             (bukan kuitansi)
kreatif               (bukan kreativ)
kreativitas         (bukan kreatifitas)
terampil            (trampil)
ekspor              (bukan eksport)
impor                (bukan import)
jenazah             (bukan jenasah)
disahkan           (bukan disyahkan)
anggota            (bukan anggauta)
stempel            (bukan setempel)
makhluk            (bukan mahluk)
konkret             (bukankongkret)
ilmuwan            (bukan ilmiawan)
provinsi            (bukan propinsi)
hierarki             (bukanhirarki)
objek                (bukan obyek)
subjek               (bukan subyek)
khawatir            (bukan kuatir)
apotek              (bukan apotik)
apoteker           (bukan apotiker)
biaya                (bukan beaya)
investasi           (bukan infestasi)
taksi                 (bukan taxi)
miliar                (bukan miliard ataumilyar)
kriteria               (bukan kreteria)
ekstrem             (bukan ekstrim)
revisi                (bukan rivisi)
standar             (bukan standard)
teknologi           bukan tehnologi)
proyek              (bukan projek)
metode             (bukan metoda)
rekruitmen         (bukan rekrutmen)
negatif              (bukan negatip)
positif               (bukan positip)
magnet             (bukan magnit ataumahnit)
persen              (bukan prosen)
persentase        (bukan prosentase)


Sabtu, 31 Agustus 2013

Mengabungkan Beberapa Dokumen Word Menjadi Satu

Mengabungkan Beberapa Dokumen Word Menjadi Satu. Berawal dari tugas akhir semester membuat laporan praktek yang mencapai 150 dan dikerjakan oleh 5 orang muncullah kebutuhan akan menggabungkan beberapa Dokumen Word yang teah dikerjakan terpisah untuk disatukan dalam satu Dokumen word. 

Pertama-tama saya tidak yakin hal ini bisa dilakukan karena belum ada teman yang mencobanya, setelah saya tanya kepada Mbah yang serba tahu alias google akhirnya ketidak yakinan saya hilang.

Ternyata Beberapa Dokumen Word Bisa dijadikan Satu Dokumen Word. Cara yang saya temukan ini cukup simple karena hanya memerlukan beberapa klik saja, tidak perlu Copy Paste.

Cara Mengabungkan Beberapa Dokumen Word menjadi satu ini sangat mungkin dilakukan bila dokumen yang akan digabungkan cukup banyak.

Berikut Cara Mengabungkan Beberapa Dokumen Word menjadi Satu yang saya dapat dari microsoft.

Klik tab Insert yang memungkinkan Anda menggabungkan dokumen dengan mudah.

Mengabungkan Beberapa Dokumen Word Menjadi Satu

Cari "Objek", tekan segitiga kecil di sampingnya, lalu klik "Teks from Files" dari menu dropdown.

Mengabungkan Beberapa Dokumen Word Menjadi Satu

Setelah itu, Anda dapat memilih berkas yang akan digabungkan ke dokumen yang aktif. Dengan menekan terus Ctrl untuk memilih lebih dari satu dokumen.

Mengabungkan Beberapa Dokumen Word Menjadi Satu

(Catatan: Dokumen yang ditempatkan di atas akan digabungkan pertama kali. Oleh karena itu, urutkan dan beri nomor setiap dokumen target jika Anda ingin mempertahankan urutan tertentu untuk dokumen Anda).


Cara ini berlaku untuk Word 2010 maupun Word 2007. Harap diperhatikan: Format mungkin tidak dipertahankan apabila Anda menggabungkan dokumen. Usahakan dokumen yang akan digabungkan sama-sama dari word 2007 atau 2010 untuk menghindari kerusakan dokumen yang digabungkan.

Selamat mencoba dan tetap semangat ok!

Referensi dan Sumber 

 Jenis - Jenis Kamera Video

Kamera video Video Camera Recorder ) adalah kamera elektronik untuk menangkap gambar bergerak (Motion) dalam format video. Kamera video sendiri dalam perkembangannya dimulai dari kamera video analog dan berkembang menjadi kamera video digital. Di era modern, cara kerja kamera video analog sudah banyak ditinggalkan. Karena fungsi kamera video dan kualitas yang dihasilkan kamera video digital lebih bagus dan lebih mudah dikelola.

Prinsip kerja video kamera dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor CCD -yang juga berfungsi sebagai view finder- mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantulan yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder).
  2. Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.
  3. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel
  4. Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang tugasnya memproses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian ini selain chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar. 
  5. Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card.
  6. Tahapan selanjutnya adalah proses yang dilakukan di luar kamera.
Saat ini sensor CCD sudah banyak digantikan dengan sensor CMOS yang lebih murah.

Kebanyakan kamera video, jendela intip atau eye finder sudah berwarna dan bukan hitam putih. Jarak antara lensa dengan sensor CCD disebut focal length. Sebenarnya focal length mempengaruhi efek zoom in ataupun zoom out. Sehingga kita bisa mengambil gambar video dari jarak dekat atau pun jarak jauh. Gambar mengenai sensor CCD yang sangat peka terhadap cahaya. sensor CCD memiliki jutaan sensor, semakin banyak jumlah sensor, maka semakin detil juga video yang dihasilkan.

Kamera video mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan suara dan mengkonversi menjadi data digital. Gambar yang masuk ke CCD juga akan tampil di layar LCD. Sensor CCD diteruskan ke konverter sehingga mengubah data analog menjadi data digital. Konverter yang digunakan adalah konverter ADC ( Analog Digital Converters )

Dalam waktu yang bersamaan, cara kerja kamera video juga menyimpan sinyal suara dan dirubah menjadi data digital. Data digital disimpan dalam media penyimpanan secara terus menerus selama kamera dalam keadaan merekam. Media penyimpanan video ada berbagai macam. VCD, DVD, ataupun Mini DV. 

Sistem kamera digital terbagi atas 3 (tiga) sistem, sistem tersebut terbagi menurut sistem televisi di dunia yaitu :
  1. National Television System Committee (NTSC), yangdigunakan di Amerika Serikat. System ini memiliki spesifikasi kemampuan merekam gambar 525 garis perdetik, 29 frame per second dan sumber tenaga listrik dengan frekuensi 60 hertz. 
  2. Phase Alternate Line (PAL), sistem inilah yang di gunakan di Indonesia dan Eropa. Sistem ini memiliki spesifikasi kemampuan merekam gambar 625 garis perdetik, 25 frame per second dan sumber tenaga listrik 50 herzt. 
  3. SECAM, sistem ini digunakan di Perancis. Sistem ini memiliki kemampuan merekam gambar 825 garis perdetik, 25 frame per second dan sumber tenaga listrik 50 herzt. 
Ketiga sistem tersebut tidak sejalan satu sama lainnya. Di Indonesia system televisi yang digunakan adalah sistem PAL dengan rasio 4:3. Selain itu jika dilihat dari segi penggunaan kamera televisi dalam memproduksi acara televisi terbagi atas :
  1. Kamera Studio 
  2. Kamera Portable, terdiri dari : 

  • Kamera ENG (Electronics News Gathering) 
  • Kamera EFP (Electronics Field Production) 
Secara umum dalam pemanfaatannya, kamera digunakan untuk pencarian berita atau ENG (Electronic News Gathering) dan kelompok profesional EFP (Electronic Field Production)








Bentuk fisik kamera ini lebih besar dibandingkan dengan kamera elektronik lainnya. Tipe lensa yakni box lens dengan jenis zoom lens. Kelengkapan yang mendukung kamera studio yakni : Pedestal, Tripod, Rolling Tripod, Crane/Hand Crane, Porta jip dll. Selain itu dilengkapi dengan dua hand/pan bar untuk pengaturan focus, zoom maupun pergerakan kamera (Camera Movement).
Kamera ini hanya digunakan di dalam studio, selain kelengkapan di atas ada lagi kelengkapan lain yang di pasang di ruang control, seperti : CCU(Camera Control Unit), RCP(Remote Control Panel), WFM (Wave Form Monitor), Video Monitor yang berfungsi untuk setting kamera yang berada dalam studio.


Bentuk kamera ini relatif lebih kecil dibandingkan kamera yang lain. Tipe lensanya portable lens dengan jenis zoom lens. Kamera ini di desain untuk peliputan berita karena kamera tipe ini lebih kecil dan penggunaannya relatif lebih mudah

Kamera EFP digunakan untuk produksi di luar studio dan penyiaran langsung. Bentuk fisik kamera ini lebih kecil dibandingkan kamera studio, tipelensanya portable lens atau box lens dengan jenis zoom lens.


  • Video casset recorder (VCR)
  • Video Tape recorder (VTR)
  • Video Disc Recorder

Pembuatan Film Pendek


Banyak cara atau teknik pengambilan gambar yang bisa digunakan dan diterapkan dalam pembuatan film pendek. Misalnya saja, saat shooting, jangan pernah mengandalkan pengaturan posisi standar. Saat ini semua pengambilan gambar untuk film kebanyakan dikerjakan dengan menggunakan kamera digital. Jadi tidak akan sulit untuk memeriksa apakah semua hasil filming sudah memenuhi sarat atau belum dengan melakukan playback. Periksa semua, mulai dari dialog, tata suara, pencahayaan dan lain sebagainya. Apakah sudah sesuai dengan kualitas yang diinginkan atau belum. Sangat penting untuk melakukan pemeriksaan setelah capturing, bukan pada saat pasca produksi.
Hindari pemakaian soar saat shooting film pendek. Pada dasarnya kameraman yang baik adalah yang bisa mengurangi cruising. Kecuali bisa dilakukan dengan sebaik mungkin. Adapun cara lain untuk mendapatkan gambar lebih dekat ke objek sangat baik menggunakan doll, dan glider kamera.
Adapun hal yang tak kalah penting, adalah menghindari pemakaian efek yang tidak dibutuhkan banyak informasi yang bisa anda ambil dalam Tips Pembuatan Film Pendek. Sebuah film pendek banyak mengandalkan efek-efek seperti; memulai pengambilan gambar film dengan alarm hitungan mundur (ringing noisy alarms), transisi yang berlebihan seperti dissolves/erase, dan credit tittle yang panjang dan berlebihan. Pikirkan dengan baik, apakah hal-hal ini perlu ditampilkan dalam sebuah film pendek atau tidak. Pilihan yang sangat bijak jika semua itu tidak terlalu berlebihan.
Hindari pengambilan gambar pada malam hari di luar ruangang. Kita tahu bahwa suasana gelap adalah musuh utama kamera (video camera). Pengambilan gambar di luar ruang pada malam hari sangat membutuhkan cahaya. Apabila tidak menggunakan lighting effects yang cukup maka hasilnya akan jelek sekali. Meskipun dapat melakukan correction pada saat editing, tapi sudah pasti dapat menyebabkan kualitas gambar menjadi jelek. Paling baik adalah merubah skenario menjadi suasana siang hari. Ini adalah tips menarik yang bisa kita gunakan dalam pembuatan film pendek. Selamat bereksplorasi dengan film pendek.

Cara Pengambilan Gambar dengan Kamera (Camera Angle)



Dalam pengambilan gambar baik foto/video tidak terlepas dengan tehnik atau cara pengambilan gambar tersebut, supaya gambar bisa terlihat bagus dan baik. Anda mungkin pernah menonton sebuah film, dan anda pasti akan melihat pengambilan gambar pada film tersebut berbeda beda misalnya pada adegan tertentu kamera seakan akan berada jauh dari objek gambar ataupun sebaliknya dan ini biasa disebut dengan istilah Camera Angle.



Ada beberapa tehnik pengambilan gambar yang biasa di gunakan diantaranya:

  • Bird Eye View
Ini merupakan sudut pengambilan gambar yang dilakukan di atas,seperti burung terbang yang melihat ke bawah. biasanya untuk mengambil gambar dengan sudut ini dilakukan di atas gedung ataupun dengan helikopter.
  • High Angle
Ini merupakan  Sudut Pengambilan gambar yang tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
  • Low Angle
Ini merupakan Sudut Pengambilan gambar yang diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle.
  • Eye Level
cameraIni merupakan  Sudut Pengambilan gambar dengan sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.
  • Frog Level
Ini merupakan Sudut pengambilan gambar yang diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.


Diatas merupakan tehik atau cara mengambil gambar dengan menggunakan sudut pandangatau camera Angle. Selain sudut pandang / camera Angle ada lagi yang namanya Moving Camera atau gerakan camera seperti Zooming (in / out) dan lain sebagainya. inilah vidio penmendukungnya terimakasih.



Dapat di download Disini

Sumber Disini

TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR (VIDEO)



Dalam pembuatan sebuah film, banyak sekali unsur-unsur yang harus diperhatikan agar film itu nantinya akan menjadi film yang berkualitas. Salah satu unsur yang sangat perlu diperhatikan adalah pengambilan gambar dengan kamera. Sama dengan Photography, pengambilan gambar (video) dalam pembuatan film memerlukan teknik, tidak asal merekam pada Objek yang dituju. Dengan kualitas teknik yang dikuasai kameramen, maka akan diperoleh angle yang tepat yang akan menghidupkan film itu sendiri. Berikut adalah teknik-teknik dalam pengambilan gambar.





1. Kamera foto (still photography)
Kamera foto menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak ( still single picture). Bahanbaku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid, sehingga sete-lah melakukan perekaman harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi. Contoh :kamera analog, kamera digital.
2. Kamera Film (Cinema photography)
Kamera film memiliki bahan yang sama dengan kamera foto, namun hasil yang didapat sangat berbeda, kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau disebut still motion. Contoh : kamera 8 mm, 16 mm, 35 mm.
3. Kamera Video (video photography)
Untuk kamera vide sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena mengha-silkan gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu bahan baku-nya yang berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat langsung dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis. Contoh : kamera Betacam, MiniDV, HDCam. Teknik-teknik yang terdapat pada pengambilan gambar sangat bervariasi, sehingga saat kita menonton suatu film tampak macam-macam sudut pandang pengambilan gambar yang merupakan hal penting dalam film. 






1. Camera Angle (Sudut pengambilan gambar)


  • Bird eye view : Pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi.
  • High Angle : Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek,pengambilan gambar seperti ini memeiliki arti yang dramatik yaitu kecil/kerdil.
  • Low Angle : Pengambilan gambar dari bawah objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini adalah keagungan atau kejayaan.
  • Eye Level : Pengambilan gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.
  • Frog Level : Sudut pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.

2. Frame Size (Ukuran gambar)


  • Extreem Close-up (ECU) : Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
  • Big Close-up (BCU) : Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.
  • Close-up : Ukuran gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsinya untuk memberi gambaran jelas terhadap objek.
  • Medium Close-up (MCU) : Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk mepertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.
  • Mid Shoot (MS) : Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya memperlihatkan sosok objek secara jelas
  • Knee Shoot (KS) : Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid Shot.
  • Full Shoot (FS) : Pengambilan gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan objek beserta lingkungannya.
  • Long Shoot (LS) : Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya menunjukkan objek dengan latar belakangnya.
  • Extreem Long Shoot (ELS) : Pengambilan gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan si objek secara utuh. Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari lingkungannya.
  • 1 Shoot : Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang/benda dalam frame.
  • 2 Shoot : pengambilan gambar dua objek. Fungsinya memperlihatkan adegan dua orang yang sedang berkomunikasi.
  • 3 shoot : pengambilan gambar tiga objek. Fungsinya memperlihatkan adegan tiga orang sedang mengobrol.
  • Group Shoot : Pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam melakukan suatu aktifitas.

3. Moving Camera (Gerakan kamera)


  • Zooming (In/Out) : Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauhkan objek, gerakan ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh kamera video dan kameramen hanya mengoperasikannya saja.
  • Panning (Left/Right) : Yang dimaksud dengan gerakkan panning yaitu kamera bergerak dari tengah ke kanan atau dari tengah ke kiri, namun bukan kameranya yang bergerak tapi tripodnya yang bergerak sesuai arah yang diinginkan.
  • Tilting (Up/Down) : Gerakan tilting yaitu gerakan ke atas dan ke bawah, masih menggunakan tripod sebagai alat bantu agar hasil gambar yang didapat memuaskan dan stabil.
  • Dolly (In/Out) : Gerakan yang dilakukan yaitu gerakan maju mundur, hampir sama dengan gerakan Zooming namun pada dolly yang bergerak adalah tripod yang telah diberi roda dengan cara mendorong tripod maju ataupun menariknya mundur.
  • Follow : Pengambilan gambar dilakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah.
  • Framing (In/Out) : Framing adalah gerakan yang dilakukan oleh objek untuk memasuki (in) atau keluar (out) framming shot.
  • Fading (In/Out) : Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar baru masuk menggantikan gambar yang ada disebut fade in, sedangkan jika gambar yang ada perlahan-lahan menghilang dan digantikan gambar baru disebut fade out.
  • Crane Shoot. : Merupakan gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda dan Bergerak sendiri bersama kameramen, baik mendekati maupun menjauhi objek.
  • Gerakan objek (moving object) : 

        a. Kamera sejajar objek. Kamera sejajar mengikuti pergerakan objek,  baik ke kiri / kanan.
        b. Walking (In/Out) Objek bergerak mendekati (in) maupun menjauhi (out) kamera.

oleh: Agata Dani - Saturday, May 4, 2013