Materi Pelatiahan menulis Artikel
Suhartono, S.Pd
Artikel adalah karangan
faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan
di media online maupun cetak (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan
bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan
menghibur pembaca.
Isi artikel dapat bermacam - macam, beberapa contoh yang
sering kita baca:
1.
Sejarah
2.
Petualangan
3.
Argumentasi
4.
Hasil penelitian
5.
Bimbingan untuk melakukan/mengajarkan
sesuatu
Artikel disebut juga karangan berupa prosa yang sering kita
baca:
Deskripsi
(gambaran/melukiskan)
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan dengan jelas ha-hal
tersebut secara langsung.
Topik yang tepat untuk
deskripsi misalnya: Jembatan Suramadu membentang kokoh.
Langkah menyusun
deskripsi:
1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan,
2. Tentukan tujuan,
3. Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan
melakukan pengamatan, Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam urutan yang baik,
apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut kepentingan, Kembangkan
kerangka menjadi deskripsi
Narasi (cerita)
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi
terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu
ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Narasi dapat berisi fakta atau
fiksi.
Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau
kisah pengalaman.
Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung,
ataupun cergam.
Pola narasi secara
sederhana: awal – tengah – akhir
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan
tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat menarik/mengikat pembaca.
Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik
lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai
klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam.
Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang
menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan
kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang
terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika
Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali
ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
Langkah menyusun
narasi (fiksi):
Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif,
dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan
menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku
ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
Eksposisi
(uraian/penjelasan/memaparkan)
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu
topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok,
yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa
pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem
informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan
laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang
tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain: Manfaat
kegiatan ekstrakurikuler Peranan majalah dinding di sekolah Sekolah kejuruan
sebagai penghasil tenaga terampil. Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang
langkah/ cara/ proses kerja.
Eksposisi demikian
lazim disebut paparan proses.
Contoh paparan proses:
Cara mencangkok
tanaman:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur,
dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat
dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan
dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.
Langkah menyusun
eksposisi:
1. Menentukan topik/ tema
2. Menetapkan tujuan
3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Argumentasi (pembuktian
pendapat/ide/gagasan/opini)
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan
dengan data/ fakta sebagai alasan/bukti. Dalam argumentasi pengarang
mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data,
juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan
karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan
dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat
kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal,
tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk
mendukung pembangunan di berbagai bidang.
Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya: Disiplin
kunci sukses berwirausaha Teknologi komunikasi harus segera dikuasai Sekolah
Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial Langkah menyusun
argumentasi: Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari
berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi
Persuasi (bisa
mempengaruhi/mengajak/membujuk/merayu/meyakinkan)
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat
sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa
motorik perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan
penulis dalam karangannya.
Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: Katakan
tidak pada NARKOBA Hemat energi demi generasi mendatang Hutan sahabat kita
Hidup sehat tanpa rokok Membaca memperluas cakrawala Langkah menyusun persuasi:
Menentukan topik/ tema Merumuskan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan
persuasi
Contoh Teks Artikel tentang Covid-19
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"Contoh Teks Artikel tentang Covid-19",
KOMPAS.com - Teks artikel adalah salah satu karya tulis yang berisikan opini dan fakta. Artinya opini yang ada dalam artikel wajib disertai dengan fakta dan data yang sesuai dengan konteks opini tersebut. Artikel juga bersifat faktual dan informatif. Artinya artikel yang ditulis sesuai dengan fakta dan ditujukan untuk memberi informasi atau pengetahuan kepada pembaca. Berikut adalah contoh teks artikel tentang Covid-19:
Protokol Kesehatan
Saat Pandemi Covid-19
Sudah seharusnya kita
lebih patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditentukan Pemerintah
Protokol kesehatan ini
ditujukan untuk mencegah penularan virus corona dan meminimalisir bertambahnya
angka kasus infeksi.
Protokol kesehatan
tersebut meliputi menggunakan masker, rajin mencuci tangan, serta wajib menjaga
jarak. Hal ini bukanlah hal yang mudah, karena bukan merupakan suatu kebiasaan
untuk kita semua.
Namun, kita harus
bekerja lebih keras lagi untuk selalu mengingatkan diri sendiri, orang di
sekitar kita, serta orang lain untuk terus menerapkan protokol kesehatan agar
tidak terjadi penambahan kasus dan pandemi segera berakhir.
Pertambahan kasus ini
bukan hanya menjadi momen yang paling menyedihkan. Namun, juga untuk menjadi
pengingat agar kita senantiasa menjalankan protokol kesehatan.
Contoh 2:
Vaksinasi Covid-19,
Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui dalam Vaksin Sinovac
Vaksinasi Covid-19
telah dimulai, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksin
menggunakan vaksin Sinovac.
Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) serta Emergency Use Authorization (EUA) telah memberikan
izin atas penggunaan vaksin Sinovac.
Masih ada masyarakat
yang merasa ragu tentang keamanan serta halal atau tidaknya vaksin Sinovac.
Untuk mengatasi keraguan tersebut, ada empat hal yang harus diketahui tentang
vaksin Sinovac.
Pertama adalah
efikasi. Berdasarkan uji klinis fase 3 yang telah dilakukan di
Kedua adalah efek
samping. Dikatakan jika vaksin Sinovac buatan
Ketiga adalah halal.
Berdasarkan fatwa MUI pada 11 Januari 2021, vaksin Sinovac dinyatakan suci dan
halal. Selain itu, vaksin ini dapat digunakan oleh umat Islam selama
keamanannya terjamin.
Keempat adalah reaksi.
Sesaat setelah divaksin, akan ada beberapa reaksi, seperti kemerahan, demam,
nyeri otot, sakit kepala, dan lain sebagainya.
Berbagai asumsi
tentang aman atau tidaknya serta halal atau tidaknya, telah terjawab. Maka dari
itu sudah sebaiknya kita mengikuti anjuran pemerintah agar kasus Covid-19 di
Indonesia dapat semakin berkurang serta pandemi segera berakhir.
Sumber:
https://sman8sby.blogspot.com/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/28/154247369/contoh-teks-artikel-tentang-covid-19?page=all.