Kamis, 14 April 2016

Resensi

Resensi


       Semakin hari, buku semakin bayak di terbitkan, baik penerbit yang sudah Punya nama maupun yang masih baru .tentu saja tidak semua buku itu dapat Diketahui dengan cepat oleh masyarakat. Untuk itu buku tersebut perlu dipertimbangkan dan di laporkan kepada masyarakat luas sebagai calon pembaca dalam bentuk resensi. Berikut ini akan dibeberkan segi-segi yang mendasar tentang resensi buku .

A.     Pengertian Resensi

 Pengertian resensi pada dasarnya resesi merupakan pelaporan dan pertimbanganberdasrkan segala segi; manfaatnya,  baik-buruknya, penting tidaknya,cermat  sembrononya ,benar salahnya , kuat lemahnya, bahasany, tata urutan, penampilan logika, suatu topic/peristiwa, bahkan sangat mungkin sampai gambar sampul buku yang diresensi. Berikut beberapa definisi resensi;
1.   Tulisan yang berupa uraian atau ulasan mengenai nilai atau mutu sebuah buku yang berisi  pertimbangan baik buruknya suatu buku.
2.   Ulasan mengenai keunggulan dan kelemahan atau tentang baik dan buruknya suatu buku.
3.   Suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah buku tentang baik dan buruknya buku sekaligus memberikan bahan pertimbangan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak.
4.   Merupakan pertimbangan, pembicaraan, ulangan, penilaian terhadap buku, karya seni, karya sastra, dan sebagainya.
B.   Tujuan Resensi.
      1.  Memberikan rangsangan kepada pembaca agar membaca dan memiliki buku yang diresensi.
      2.      Dapat membantu pengarang memperkenalkan bukunnya
      3.   Secara tidak langsung dapat membentu penerbit untuk mempublikasi kan buku tersebut.
C.   Komposisi Resensi.
      1.    Identitas buku
      Meliputi; judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tempat dan tahun terbit, dan tebal buku.
      2.      Latar belakang buku
         Dimulai dengan tema buku dan secara singkat dilengkapi dengan diskripsi buku.
      3.      Macam atau jenis buku
      4.    Keunggulan buku
         Meliputi; kerangka karangan, isi, bahasa, serta teknik penulisan buku.
      5.      Nilai buku
Sebelum menilai buku, penulis resensi harus dapat membandingan buku lain yang sejenis atau dari hasil tulisannya yang terdahulu.
      6.    Kesimpulan yang mengarah kepada tujuan pembuatan resensi yakni buku tersebut layak dibaca atau tidak. 

    Contoh:                                           Resensi novel
                       
 


D.    Menyusun Resensi Novel      

Resensi juga disebut timbangan buku adalah ulasan yang memberikan timbangan  atau penilaian terhadap buku yang baru diterbitkan. Hal ini untuk memberikan penilaian apakah buku tersebut  baik atau tidak untuk dibaca.
Ulasan-ulasan yang diberikan oleh seorang penulis resensi atau resensator haruslah obyektif dan yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.   Jenis Buku
    Yang dimaksud jenis buku adalah resensator harus mengklasifikasikan buku yang     bersangkutan termasuk buku fiksi atau non fikasi. Jika buku tersebut termasuk fiksi      harus disebutkan bentuknya, apakah roman,novel, atau yang lainya.
2.   Kemurnian Ide
      buku yang diresensi merupakan ide murni dari penulisnya atau jiplakan dari buku lain             yang pernah terbit.
3.   Bentuk
      Bentuk atau formatnya, apakah bentuknya praktis,  ilustrasi covernya menarik, kertas           yang dipakai, jenis huruf dan sebagainya.
4.   Isi dan Bahasa
      dari segi isi , resensator mengulas unsure intrinsiknya, sedangkan dari segi bahasa,    dilihat dari struktur kalimat, gaya bahasa, ungkapan, dan sebagainya. Apakah       bahasanya komunikatif, segar, enak dibaca dan sebagainya.
5.   Kesimpulan.
      Resensator menyimpulkan apakah buku itu baik, perlu dibaca atau tidak.

E.   Menulis  Resensi Buku-Buku Nonfiksi
      Pada dasarnya prinsip resensi buku adalah mencari tema pokok dari buku yang diresensi. Caranya dengan memberikan uraian dalam bentuk ringkasan,ulasan, atau kajian dari setiap persoalan yang disusun secara padat dan jelas.
  Ada beberapa tipe atau bentuk resensi yang semuannya bertujuan menginformasikan isi buku yang diresensi. Tetapi setiap bentuk tetunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tipe-tipe resensi sebagai berikut:
1.    Meringkas
      Memilih hal-hal yang menonjol yang terdapat dalam buku tersebut, dan sejumlah masalah yang dirasa penting dipilih dan dipadatkan dalam satu uraian.
2.    Menjabarkan
  Menerangkan keseluruhan isi buku melalui pemahaman yang dalam karena dalam resensi tipe ini seorang penulis resensi tidak boleh gegabah dalam memberikan ulasanya.
3.    Menganalisis
  Memberikan analisis atau ulasan baik dari segi penulisannya,cara memaparkannya maupun materi isi buku atau  segala aspek yang ada dalam sebuah buku sehingga analisis seorang penulis resensi dapat dipertanggung jawabkan.
4.    Membandingkan (komparasi)
      Membandingkan antara buku yang satu dengan buku yang lain. Hal yang dapat dibandingkan adalah materi, penampilan data, cara pemaparan, teknik penulisan, dan hal-hal yang perlu dibandingkan.
5.    Memberi Penekanan
      Buku yang dapat diresensi dengan cara ini adalah jenis buku-buku tulisan atau bunga rampai.
F.   Cara Menulis Resensi Buku Fiksi
       Cara Menulis Resensi Buku Non Fiksi tidak jauh berbeda dengan Cara Menulis Resensi Buku Fiksi, adapun Cara Menulis Resensi Buku Non Fiksi sebagai berikut:
1.   Judul resensi
2.   judul buku yang diresensi
3.   Nama pengarang buku tersebut. (bila buku tersebut merupakan buku terjemahan, tulislah judul, dan nama pengarang asli serta penerjemahnya).
4.   tebal/jumlah halaman
5.   tubuh resensi:
a.   Jenis buku yang diresensi
b.   Pokok persoalan dalam buku tersebut
c.   Tulislah alur atau kerangkanya
d.   Kesan/ulasan alur/kerangka tersebut
e.   Kemukakan kesan/ulasan mengenai penyajian buku tersebut, misalnya cukup mudah dicerna, berbelit-belit, atau monoton dan sebaginnya serta berilah alasannya.
f.     Sebutkan pula kata-kata atau kalimat yang menarik perhatian.
g.   Berilah momentary tentang ilustrasi, dan lain-lain,serta ajakan untuk menelusuri buku tersebut.

G.     Ciri-ciri Menulis Resensi Buku Non Fiksi
       1.   bersifat obyektif, logis, rasional empiris dan sekunder.
    2.   tidak mempertimbangkan gaya bahasa, bermakna denotative, lugas dan tidak      ambigu.
3.      Berfakta, lengkap, bermetode, berprosedur, dan memenuhi persyaratan penulisan ilmiah ( misalnya menggunakan bahasa baku, teknik benar, penyajian baik, metode tepat, dan format yang benar.


Rabu, 13 April 2016

RAPOR




Saat pembagian buku raport mungkin adalah saat yang paling ditunggu oleh semua siswa dan para orang tua, namun sudahkah mereka mengetahui akan fungsi dari buku raport itu sendiri ? Terkadang setelah buku raport diterima ada yang kemudian hanya diletakkan begitu saja tanpa ada perenungan untuk menentukan langkah apa yang perlu dilakukan kemudian. Sebenarnya buku raport punya fungsi yang cukup penting, baik bagi siswa, orang tua, guru maupun wali kelas. Berikut ini adalah fungsi buku raport :

1. Bagi Siswa :
a.       Mengetahui kemajuan hasil belajar diri
b.      Mengetahui konsep-kosep atau teori-teori yang belum dikuasai
c.       Memotivasi diri untuk belajar lebih baik
d.      Memperbaiki strategi belajar

2. Bagi Orang Tua

a.       Membantu anaknya belajar
b.      Memotivasi anaknya belajar
c.       Membantu sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa
d.      Membantu sekolah dalam melengkapi fasilitas belajar di rumah

3. Bagi Guru Mata Pelajaran

Hasil penilaian digunakan guru untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam satu kelas. Hasil penilaian harus dapat mendorong guru agar mengajar lebih baik, dan membantu guru untuk menentukan strategi mengajar yang lebih tepat.

4. Bagi Wali Kelas

Setelah mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam kelas yang diampunya wali kelas dapat menentukan pengaturan tempat duduk, pembagian anggota kelompok belajar dan langkah strategis lainnya untuk membantu siswa meningkatkan kompetensi siswa atau membantu mengatasi kesulitan blajar siswa yang lemah.

Dengan mengetahui fungsi raport seperti yang sudah dituliskan diatas, semoga siswa, orang tua, guru maupun wali kelas dapat mengambil sikap yang tepat pada semester berikutnya agar terjadi peningkatan kompetensi siswa..

Saya yakin jika buku rapor dicermati dengan baik maka setiap semester akan terjadi peningkatan kompetensi atau peningkatan nilai yang diperoleh para peserta didik. Dengan catatan jika semua berjalan normatif dan tidak ada manipulasi dalam hal apapun, baik dalam proses maupun dalam pemberian nilai itu sendiri.Dan tentu saja jika kita semua mau belajar dari pengalaman.


Dokumen Penting yang Harus Disiapkan Pasca Lulus SNMPTN



Pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 sudah dilakukan. Bagi kamu yang lolos, kini saatnya untuk melanjutkan ke proses selanjutnya.

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tempat peserta SNMPTN diterima biasanya akan meminta calon mahasiswanya untuk menyertakan beberapa dokumen dalam proses registrasi online di laman PTN terkait maupun dalam proses daftar ulang dan verifikasi akademis. Supaya kamu enggak kelupaan, mulai sekarang kamu bisa mulai menyiapkan beberapa dokumen penting yang menjadi syarat-syarat di setiap proses tersebut.

1.   Kartu peserta SNMPTN

Kartu ini adalah bukti yang menunjukkan bahwa kamu benar-benar menjadi peserta SNMPTN. Untuk keperluan registrasi online di PTN, scan kartu ini. Selain itu, kamu juga bisa memfotokopi kartu peserta tersebut agar memiliki salinannya. Simpan kartu peserta SNMPTN dengan baik dan jangan sampai hilang.


Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu pelajar adalah beberapa kartu identitas penting yang harus kamu siapkan. Selain itu, terdapat beberapa PTN yang meminta KTP kedua orangtua juga. Oleh karena itu, lakukan scan dan fotokopi pada kartu-kartu tersebut.

3.   Pasfoto

Siapkan pas foto dengan berbagai ukuran. Untuk latarnya sesuaikan dengan instruksi dari PTN yang bersangkutan.

4.   Rapor

Rapor akan digunakan PTN untuk memverifikasi nilai-nilai yang kamu dapatkan saat masih sekolah. Untuk itulah, fotokopi dan scan rapor hasil belajarmu saat SMA. Pastikan bahwa tidak ada manipulasi pada rapormu, sebab hal tersebut bisa membuatmu gugur dalam proses seleksi.

5.   Ijazah

PTN akan meminta ijazah sebagai bukti bahwa kamu telah menyelesaikan masa studi di SMA. Namun, proses tersebut dilakukan setelah pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN). Oleh karena itu, setelah pengumuman kelulusan UN nanti, kamu harus secepatnya mengurus ijazah atau surat pendukung lainnya, seperti Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHUN) atau surat keterangan lulus.

6.   Kartu Keluarga (KK)

Terdapat PTN yang memintamu untuk menyertakan kartu keluarga, khususnya bagi peserta jalur bidik misi. Oleh karena itu, siapkan kartu keluarga tersebut dalam bentuk yang sudah di-scan maupun fotokopiannya.

7.   Surat keterangan lainnya

Saat pengisian formulir, kamu biasanya diminta untuk menyertakan surat-surat keterangan, seperti surat keterangan kesehatan, surat keterangan kewarganegaraan, surat keterangan penghasilan orang tua, dan sebagainya. Mulai sekarang, kamu harus mulai menyiapkannya, sebab membutuhkan beberapa waktu untuk menyiapkan surat-surat tersebut. jika sudah, jangan lupa scan dan fotokopi surat keterangan tersebut.


Selain beberapa dokumen di atas, kamu harus melihat kembali persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dalam proses penerimaan mahasiswa baru di PTN terkait. Pastikan bahwa kamu sudah mengisi formulir registrasi dengan lengkap dan benar. 

http://news.okezone.com/