Minggu, 30 Juni 2013

Berbagai Metode/Cara Seseorang Terpilih Menjadi Pemimpin/Pimpinan/Ketua Kelompok

Berbagai Metode/Cara Seseorang Terpilih Menjadi Pemimpin/Pimpinan/Ketua Kelompok

Menjadi pemimpin dari banyak orang adalah dambaan atau cita-cita bagi sebagian orang. Ada yang terobsesi menjadi pimpinan dari suatu sekumpulan manusia, dan ada pula orang yang tidak tertarik sama sekali dengan dunia kepemimpinan. Menjadi pemimpin adalah suatu amanah yang harus dipertanggungjawabkan hasilnya baik di dunia maupun di akhirat. Walaupun berat akan tugas dan tanggung jawab, namun masih banyak orang yang ingin menjadi pemimpin untuk meraup keuntungan pribadi atau golongannya.
Kekuasaan, wewenang, tahta, kedudukan, jabatan, dan lain sebagainya adalah kata-kata yang dekat dengan kepemimpinan. Sebagian orang rela saling bunuh-membunuh untuk bisa menduduki suatu puncak tampuk kepemimpinan, namun adapula yang selalu bersedih hati ketika mendapatkan amanah untuk menjadi pemimpin karena takut kalau-kalau salah dalam mengambil keputusan, sehingga membuat dirinya tidak aman di dunia maupun di akherat.
Berikut ini adalah merupakan hal-hal yang melatarbelakangi terpilihnya seseorang menjadi pemimpin/pimpinan/ketua kelompok :
1. Ditunjuk
Seseorang bisa jadi pemimpin ketika ditunjuk sebagai pemimpin oleh orang-orang pilihan, sesepuh, suara terbanyak, musyawarah dan lain sebagainya. Terkadang orang yang ditunjuk sebagai pimpinan tidak bersedia menjalankan tugas tersebut dengan mengemukakan berbagai alasan. Biasanya orang baik-baik dan terpercaya akan menolak dijadikan pemimpin, namun adakalanya seseorang yang terpilih tidak bisa menolak penunjukan tersebut sehingga mau tidak mau tugas yang berat itu dijalankannya semampunya.
2. Warisan
Jabatan pemimpin terkadang menjadi sesuatu yang diturunkan secara turun-temurun. Biasanya suatu kerajaan akan mengangkat seorang pangeran untuk menggantikan posisi raja yang mangkat atau pensiun. Pemilihan pemimpin dengan cara yang seperti ini memang memiliki potensi yang besar untuk mendapatkan pemimpin yang , atau bahkan tidak layak menjadi pemimpin.
3. Ikut Pemilihan
Era demokrasi saat ini memungkinkan seseorang untuk memilih, terpilih dan dipilih dirinya sendiri. Dengan begitu orang-orang yang mempunyai ambisi untuk menjadi pemimpin akan berupaya untuk masuk sebagai kandidat dan berkompetisi untuk memperebutkan kursi pimpinan. Calon yang tidak baik biasanya akan menjadikan ajang pemilihan raya untuk melakukan trik-trik jahatnya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mendapatkan kepemimpinan semata.
4. Dikerjai
Biasanya ketika suatu kelompok banyak orang yang tidak mau jadi pemimpin, serta jabatan tersebut dianggap sebagai sesuatu yang main-main, maka pemilihan pemimpin tersebut akan menjadi ajang permainan penuh keisengan. Pada umumnya orang-orang yang tidak layak jadi pemimpin akan dijadikan kandidat untuk kemudian dilakukan voting. Proses pemilihan pun akan dipenuhi oleh gelak tawa dan ketidakseriusan. Contohnya seperti pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua rt di perumahan menengah ke atas, dan lain sebagainya.
5. Kong Kalikong
Orang-orang jahat yang memiliki obsesi menduduki suatu jabatan biasanya akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan jabatan yang diidam-idamkannya tersebut. Salah satu cara untuk memuluskan aksi jahat mereka adalah dengan mempengaruhi orang-orang yang memiliki wewenang untuk memilih pemimpin untuk memilihnya dengan memberikan atau menjanjikan sesuatu baik materi maupun non materi.

Cara Memilih Teman Semeja/Sebangku Sebelah Kita di Kelas Sekolah

Cara Memilih Teman Semeja/Sebangku Sebelah Kita di Kelas Sekolah

Memilih teman sebangku atau teman semeja yang selalu berada di sebelah kita adalah bukan perkara main-main. Teman semeja itu bagaikan rekan kerja yang harus saling mendukung satu sama lain baik dalam suka maupun duka. Teman semeja juga harus siap saling bantu-membantu agar kegiatan belajar mengajar kedua belah pihak bisa berlangsung dengan lancar. Salah memilih teman sebangku bisa mengakibatkan aktivitas belajar kita menjadi kurang maksimal.
Sebelum hari pertama di kelas tiba, usahakan sudah bergerilya mencari teman semeja yang akan duduk bersebelahan dengan kita. Pada saat pendaftaran siswa baru kita mencari berkenalan dengan banyak calon siswa baru. Atau kita bisa mencari tahu siapa-siapa saja teman kita dari sekolah sebelumnya yang mendaftar di sekolah yang sama. Atau bisa juga teman-teman dekat kita yang kira-kira akan sekelas dengan kita setelah naik kelas nanti. Semakin banyak dan cepat mendapat kandidat teman semeja / teman sebangku akan semakin baik. Datanglah pagi-pagi ketika pengumuman teman sekelas diumumkan, dan segera hubungi teman yang akan dijadikan teman semeja untuk konfirmasi.
Berikut ini adalah ciri-ciri / tanda-tanda / kriteria teman yang baik untuk dijadikan teman satu bangku / satu meja di kelas di sekolah :
1. Bisa Menjadi Teman Dekat
Teman semeja yang baik harus bisa cepat akrab dan cocok satu sama lain sehingga bisa menjadi seperti sahabat. Hindari duduk bersebelahan dengan lawan jenis yang kita suka di kelas kita, karena bisa berdampak buruk jika kita merasa cemburu, cinta kita ditolak, sedang marahan setelah pacaran, putus cinta, dan lain sebagainya. Pilih saja teman yang sama jenis kelaminnya yang biasa-biasa saja namun orangnya enak untuk diajak komunikasi dan melakukan berbagai aktivitas bersama.
2. Baik dan Tidak Badung
Berteman dengan tukang parfum akan menyebabkan kita ikut menjadi wangi, sedangkan berteman dengan tukang las bisa membuat mata kita rusak karena sering melihat cahaya silau dari logam yang dilas. Begitu juga di sekolah maupun di kampus, sebaiknya kita menghindar bergaul dengan anak-anak nakal. Bergaul saja tidak boleh, apalagi duduk bersebelahan dengan anak yang bandel. Bisa-bisa kita dikerjai dan dimanfaatkan untuk kepentingan dirinya.
3. Tidak Banyak Bercanda
Saat-saat belajar di kelas adalah saat-saat yang butuh konsentrasi tingkat tinggi. Jika kita banyak bercanda dengan teman semeja kita akan menyebabkan kita kehilangan momen-momen untuk memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran yang harus kita pelajari. Dengan begitu otomatis kita akan banyak ketinggalan pelajaran. Biasanya penjelasan dari bapak guru atau ibu guru di kelas banyak yang akan menjadi bahan kuis, ulangan, ujian, uts, uas, dan lain sebagainya.
4. Cerdas dan Semangat Belajar
Semakin cerdas orang yang menjadi teman semeja dengan kita, maka kita bisa lebih yakin ketika bertanya akan sesuatu yang tidak jelas atau kita tidak tahu terkait dengan pelajaran sekolah maupun hal-hal lainnya. Kita menggali dan meniru teman kita itu agar kita juga bisa ikut pintar seperti dirinya. Bukan mencari teman yang pintar agar bisa mencontek saat ada ulangan atau ujian, karena bisa-bisa kalau dia sebal dengan kita bisa menimbulkan perselisihan serta masalah di kemudian hari.
5. Tidak Banyak Pikiran
Usahakan memilih teman sebelah yang mentalnya kuat tidak gampang galau dan tidak mudah curhat pada kita. Memilih orang yang terlalu sensitif bisa-bisa kita akan sering marahan sama teman sebangku / semeja kita itu. Jangan sampai ketika sedang belajar enak-enak di kelas tiba-tiba teman kita mengeluarkan wajah murung dan bahkan bisa menangis tersedu-sedu karena mengingat masalah yang sedang dihadapinya. Jika kita mau konsen belajar di kelas, pilih orang yang tegar dalam menghadapi segala cobaan dalam hidup.
Semoga tulisan yang singkat yang berhubungan dengan dunia pendidikan ini bisa bermanfaat bagi kita semua, amin. Terima kasih!